Tuesday, August 28, 2012

Badai Pasti Berlalu

Posted by Devy Ratriana Amiati at 8:14 AM 0 comments

Awan hitam di hati yang sedang gelisah
daun-daun berguguran
satu satu jatuh ke pangkuan
kutenggelam sudah ke dalam dekapan
semusim yang lalu sebelum ku mencapai
langkahku yang jauh

kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti

gelisah kumenanti tetes embun pagi
tak kuasa ku memandang dikau matahari

kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti

Monday, August 27, 2012

My Hijab Style Now

Posted by Devy Ratriana Amiati at 11:51 PM 1 comments

            Bismillahirrohmairrohim...
            Setahun sudah saya mulai kehidupan baru, kehidupan baru yang lebih baik. Saya tata pola fikir saya, berbenah. Saya tanggal kan baju-baju dan celana ketat, saya deleted lagu-lagu cinta nan galau dalam laptop dan hp, saya buang semua hal di kamar  yang membuat saya melupakan Allah, saya lucuti jilbab-jilbab tipis dan kurang bahan. Saya berbenah, saya coba memakai jilbab yang lebih syar’i, saya coba memkai rok meski dulu rok yang saya punya hanya rok sekolah, libur 5 bulan saya gunakan untuk mengaji pada guru private dan saya coba berteman dengan anak-anak pondok yang pandai agama, saya baca apa saja yang bisa membuat saya berubah dan disanalah saya dapati rasa malu yang luar biasa pada pemilik diri.

            Wahai Devy, kemana saja kamu? Buat apa puasa senin-kamis mu dari MTs hingga detik ini tapi kamu tak pernah punya rasa malu untuk bermaksiat? Untuk apa prestasi organisasi yang menggunung namun kamu jarang di rumah untuk membantu ibu mu? Dimana saja dirimu hingga pintu hati mu tertutup tak mau lagi mengunjungi masjid mengutamakan hp setelah kamu punya pacar. Wahai devy dimana rasa malu mu?? Apa kau tak sadar kematian itu akan datang sewaktu-waktu. Apa bekal mu jika maksiat itu masih kau pupuk? Tidak akan ada yang menolongmu kecuali amal yang kamu usahakan.” 5 bulan sudah saya kurung diri saya di rumah dan hanya bisa menangis-menangis dan menangis.

            Dan tentangan terbesar saya adalah saat saya harus kuliah, jauh dari orang tua. Bila di rumah memakai jilbab besar bukan hal yang tabu, tapi saat harus terjun di perkuliahan yang disana jarang bahkan tidak satupun saya temui teman-teman kedokteran saya memakai jilbab besar juga dosennya agaknya saya menjadi pemandangan dan pusat perjatian kakak-kakak tingkat dan dosen-dosen. Belum lagi saat bertemu dengan teman-teman saya yang dulu mereka selalu berkata,"Vy, kamu kok berpakaian seperti itu?kayak ibu-ibu tau!". Bahkan semenjak style ini saya pakai sepertinya saya lebih tua dari usia asli saya, apalagi kalau sudah ngajak adik balita saya ke pasar pasti dikirnya si kecil itu anak saya. Hehe.. saya buat seru-seruan aja, meski banyak ejekan-ejekan gatal dan membuat telinga panas sering terngiang disana sini. Dan memang ini pilihan hidup, dengan begini laki-laki pun akan sangat sungkan mendekati saya. Prinsip "Say NO For Couple Before Meried" pun bisa efektif dicegah, subhanallah. Yang awalnya memang merasa aneh, dan grogi mau kemana-mana, tapi mencoba saya benahi cara berpakaian saya memadukan warna-warna mencolok dan lucu disetiap baju dan setidaknya ini menjadi alat efektif untuk mengkampanyekan jilbab syar’i meski disana-sini musim sekali style “Hijabers” yang saya rasa masih kurang syar’i karena style dibawah ini masih dipakai:










            Ini menjadi pengalaman seru dalam satu tahun ini, pahit, kecut campur-campur mewarnai hidup saya dan semoga Allah swt selalu membimbing kita para muslimah yang terus mencoba mencari jalan kebenaran disisiNya. Amin^^

Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy

Posted by Devy Ratriana Amiati at 11:23 PM 0 comments


            Bismillahirrohmanirrohim.. dengan menyebut nama Allah, dan dengan namaNya tak ada satupun hal dibumi yang dapat menolak suatu keputusan. Sholawat senantiasa untuk Rasul ku tercinta.
            Ntah mengapa sosok Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy ini selalu terngiang-ngiang dalam ingatan saya. Sosok ini jujur baru saya kenal meski dalam cerita-cerita serta sedikt dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam saat di Madrasah Tsanawih dulu sering disebut-sebut. Tanpa disadari sosok ini pun seperti menjadi magnit kedua setelah Khadijah binti Khawalid, Asiyah istri Firaun, Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah, dan Aisyah binti Abu Bakar yang kerap saya jadikan suri tauladan muslimah sejati.
            Dari buku The Great Woman karya Muhammad Ali al-Allawi diceritakan bahwa Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy adalah sosok wanita yang menjadi tauladan dalam keimanan, ketakwaaan, rajin berpuasa, berbakti dan rajin bersedekah. Beliau adalah satu-satunya istri Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam yang secara langsung dinikahkan Allah dari atas langit ketujuh. Beliau terkenal sebagai sosok pekerja keras yang hasilnya selalu disedekahkan di jalan Allah.
            Bahkan Aisyah berkata,”Rasulullah bersabda kepada istri-istrinya,’Orang yang paling cepat menyusul aku kelak adalah salah satu dari kalian yang tangannya paling panjang. Aisyah berkata,’Lalu kami mengukur tangan-tangan kami, siapa diantara kami yang tangannya paling panjang, maka Zainab lah yang tangannya paling panjang karena giat bekerja dan menyedekahkan hasilnya.” (HR. Muslim)
            Dan saat Zainab meninggal dunia, Aisyah berkata,”Seorang wanita yang terpuji, ahli ibadah, dan menjadi tempat mengadu anak-anak yatim dan janda-janda tua telah tiada
            Maha Suci Allah.. sekilas cerita ini menggambarkan betapa sosok ini adalah sosok hebat dibalik tabir. Yang dimaksut tabir disini, meski biografi sosok ini jarang sekali saya temui dalam bacaan namun keteladanannya sangatlah patut ditiru setiap muslimah. Selain itu beliau adalah satu-satunya istri Rasulullah yang kedudukannya mengungguli Aisyah binti Abu Bakar karena dinikahkan langsung oleh Allah swt. Subhanallah..
            Mari bergerak..
            Mari terus berkarya..
            Kita kelak akan menjadi sosok hebat dibalik kegagahan suami, juga menjadi sosok hebat dibalik kecerdasan sang anak. Fight^^

Tuesday, August 28, 2012

Badai Pasti Berlalu


Awan hitam di hati yang sedang gelisah
daun-daun berguguran
satu satu jatuh ke pangkuan
kutenggelam sudah ke dalam dekapan
semusim yang lalu sebelum ku mencapai
langkahku yang jauh

kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti

gelisah kumenanti tetes embun pagi
tak kuasa ku memandang dikau matahari

kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti

Monday, August 27, 2012

My Hijab Style Now


            Bismillahirrohmairrohim...
            Setahun sudah saya mulai kehidupan baru, kehidupan baru yang lebih baik. Saya tata pola fikir saya, berbenah. Saya tanggal kan baju-baju dan celana ketat, saya deleted lagu-lagu cinta nan galau dalam laptop dan hp, saya buang semua hal di kamar  yang membuat saya melupakan Allah, saya lucuti jilbab-jilbab tipis dan kurang bahan. Saya berbenah, saya coba memakai jilbab yang lebih syar’i, saya coba memkai rok meski dulu rok yang saya punya hanya rok sekolah, libur 5 bulan saya gunakan untuk mengaji pada guru private dan saya coba berteman dengan anak-anak pondok yang pandai agama, saya baca apa saja yang bisa membuat saya berubah dan disanalah saya dapati rasa malu yang luar biasa pada pemilik diri.

            Wahai Devy, kemana saja kamu? Buat apa puasa senin-kamis mu dari MTs hingga detik ini tapi kamu tak pernah punya rasa malu untuk bermaksiat? Untuk apa prestasi organisasi yang menggunung namun kamu jarang di rumah untuk membantu ibu mu? Dimana saja dirimu hingga pintu hati mu tertutup tak mau lagi mengunjungi masjid mengutamakan hp setelah kamu punya pacar. Wahai devy dimana rasa malu mu?? Apa kau tak sadar kematian itu akan datang sewaktu-waktu. Apa bekal mu jika maksiat itu masih kau pupuk? Tidak akan ada yang menolongmu kecuali amal yang kamu usahakan.” 5 bulan sudah saya kurung diri saya di rumah dan hanya bisa menangis-menangis dan menangis.

            Dan tentangan terbesar saya adalah saat saya harus kuliah, jauh dari orang tua. Bila di rumah memakai jilbab besar bukan hal yang tabu, tapi saat harus terjun di perkuliahan yang disana jarang bahkan tidak satupun saya temui teman-teman kedokteran saya memakai jilbab besar juga dosennya agaknya saya menjadi pemandangan dan pusat perjatian kakak-kakak tingkat dan dosen-dosen. Belum lagi saat bertemu dengan teman-teman saya yang dulu mereka selalu berkata,"Vy, kamu kok berpakaian seperti itu?kayak ibu-ibu tau!". Bahkan semenjak style ini saya pakai sepertinya saya lebih tua dari usia asli saya, apalagi kalau sudah ngajak adik balita saya ke pasar pasti dikirnya si kecil itu anak saya. Hehe.. saya buat seru-seruan aja, meski banyak ejekan-ejekan gatal dan membuat telinga panas sering terngiang disana sini. Dan memang ini pilihan hidup, dengan begini laki-laki pun akan sangat sungkan mendekati saya. Prinsip "Say NO For Couple Before Meried" pun bisa efektif dicegah, subhanallah. Yang awalnya memang merasa aneh, dan grogi mau kemana-mana, tapi mencoba saya benahi cara berpakaian saya memadukan warna-warna mencolok dan lucu disetiap baju dan setidaknya ini menjadi alat efektif untuk mengkampanyekan jilbab syar’i meski disana-sini musim sekali style “Hijabers” yang saya rasa masih kurang syar’i karena style dibawah ini masih dipakai:










            Ini menjadi pengalaman seru dalam satu tahun ini, pahit, kecut campur-campur mewarnai hidup saya dan semoga Allah swt selalu membimbing kita para muslimah yang terus mencoba mencari jalan kebenaran disisiNya. Amin^^

Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy



            Bismillahirrohmanirrohim.. dengan menyebut nama Allah, dan dengan namaNya tak ada satupun hal dibumi yang dapat menolak suatu keputusan. Sholawat senantiasa untuk Rasul ku tercinta.
            Ntah mengapa sosok Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy ini selalu terngiang-ngiang dalam ingatan saya. Sosok ini jujur baru saya kenal meski dalam cerita-cerita serta sedikt dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam saat di Madrasah Tsanawih dulu sering disebut-sebut. Tanpa disadari sosok ini pun seperti menjadi magnit kedua setelah Khadijah binti Khawalid, Asiyah istri Firaun, Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah, dan Aisyah binti Abu Bakar yang kerap saya jadikan suri tauladan muslimah sejati.
            Dari buku The Great Woman karya Muhammad Ali al-Allawi diceritakan bahwa Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy adalah sosok wanita yang menjadi tauladan dalam keimanan, ketakwaaan, rajin berpuasa, berbakti dan rajin bersedekah. Beliau adalah satu-satunya istri Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam yang secara langsung dinikahkan Allah dari atas langit ketujuh. Beliau terkenal sebagai sosok pekerja keras yang hasilnya selalu disedekahkan di jalan Allah.
            Bahkan Aisyah berkata,”Rasulullah bersabda kepada istri-istrinya,’Orang yang paling cepat menyusul aku kelak adalah salah satu dari kalian yang tangannya paling panjang. Aisyah berkata,’Lalu kami mengukur tangan-tangan kami, siapa diantara kami yang tangannya paling panjang, maka Zainab lah yang tangannya paling panjang karena giat bekerja dan menyedekahkan hasilnya.” (HR. Muslim)
            Dan saat Zainab meninggal dunia, Aisyah berkata,”Seorang wanita yang terpuji, ahli ibadah, dan menjadi tempat mengadu anak-anak yatim dan janda-janda tua telah tiada
            Maha Suci Allah.. sekilas cerita ini menggambarkan betapa sosok ini adalah sosok hebat dibalik tabir. Yang dimaksut tabir disini, meski biografi sosok ini jarang sekali saya temui dalam bacaan namun keteladanannya sangatlah patut ditiru setiap muslimah. Selain itu beliau adalah satu-satunya istri Rasulullah yang kedudukannya mengungguli Aisyah binti Abu Bakar karena dinikahkan langsung oleh Allah swt. Subhanallah..
            Mari bergerak..
            Mari terus berkarya..
            Kita kelak akan menjadi sosok hebat dibalik kegagahan suami, juga menjadi sosok hebat dibalik kecerdasan sang anak. Fight^^
 

Rainbow Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea