Sunday, March 4, 2012

Epidemiologi Batuk Bedarah

Posted by Devy Ratriana Amiati at 7:28 PM


Kata Epidemiologi berasal dari kata Junani dikemukakan oleh Hypocrates pada 2000 Tahun yang lalu. Dimana Epi = upon (pada atau tentang), Demos = people (Penduduk, orang, manusia, populasi), yang berasal dari istilah demografi (studi kependudukan), Dan Ologi =  knowledge (ilmu pengetahuan).
Perkembangan saat ini, epidemiologi diartikan sebagai ilmu tentang frekuensi (jumlah), distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan (development)  dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan.



Batuk berdarah (TBC) tergolong epidemiologi penyakit menular diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia  telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis ini. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB diseluruh dunia.  Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Demikian juga, kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas (Departemen Kesehatan RI, 2006)

Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan  pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20 – 30%. Jika ia meninggal akibat TB, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain merugikan secara ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2006)

Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah:
a.       Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara negara yang sedang berkembang.
b.      Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh:
·         Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan.
·         Tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat, penemuan kasus /diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang standar, dan sebagainya).
·         Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan paduan obat yang tidak standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis)
·         Salah persepsi terhadap manfaat  dan efektifitas BCG.
·         Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi atau pergolakan masyarakat.
c.       Perubahan demografik karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan struktur umur kependudukan.
d.      Dampak pandemi infeksi HIV (Departemen Kesehatan RI, 2006)

Situasi TB didunia semakin memburuk, jumlah kasus TB meningkat dan banyak yang tidak berhasil disembuhkan, terutama pada negara  yang dikelompokkan dalam 22 negara dengan masalah TB besar (high burden countries). Menyikapi hal tersebut, pada tahun 1993, WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia (global emergency). Munculnya pandemi HIV/AIDS di dunia menambah permasalahan TB. Koinfeksi TB dengan HIV akan meningkatkan risiko kejadian TB secara signifikan. Pada saat yang sama, kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB (multidrug resistance = MDR) semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil disembuhkan. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya epidemi TB yang sulit ditangani (Departemen Kesehatan RI, 2006)

Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB didunia. Diperkirakan pada tahun 2004, setiap tahun ada 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang. Insidensi kasus TB BTA positif sekitar 110 per 100.000 penduduk (Departemen Kesehatan RI, 2006)


footnotes:
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Depkes: Jakarta

0 comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

Sunday, March 4, 2012

Epidemiologi Batuk Bedarah



Kata Epidemiologi berasal dari kata Junani dikemukakan oleh Hypocrates pada 2000 Tahun yang lalu. Dimana Epi = upon (pada atau tentang), Demos = people (Penduduk, orang, manusia, populasi), yang berasal dari istilah demografi (studi kependudukan), Dan Ologi =  knowledge (ilmu pengetahuan).
Perkembangan saat ini, epidemiologi diartikan sebagai ilmu tentang frekuensi (jumlah), distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan (development)  dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan.



Batuk berdarah (TBC) tergolong epidemiologi penyakit menular diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia  telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis ini. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB diseluruh dunia.  Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Demikian juga, kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas (Departemen Kesehatan RI, 2006)

Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan  pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20 – 30%. Jika ia meninggal akibat TB, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain merugikan secara ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2006)

Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah:
a.       Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara negara yang sedang berkembang.
b.      Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh:
·         Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan.
·         Tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat, penemuan kasus /diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang standar, dan sebagainya).
·         Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan paduan obat yang tidak standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis)
·         Salah persepsi terhadap manfaat  dan efektifitas BCG.
·         Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi atau pergolakan masyarakat.
c.       Perubahan demografik karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan struktur umur kependudukan.
d.      Dampak pandemi infeksi HIV (Departemen Kesehatan RI, 2006)

Situasi TB didunia semakin memburuk, jumlah kasus TB meningkat dan banyak yang tidak berhasil disembuhkan, terutama pada negara  yang dikelompokkan dalam 22 negara dengan masalah TB besar (high burden countries). Menyikapi hal tersebut, pada tahun 1993, WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia (global emergency). Munculnya pandemi HIV/AIDS di dunia menambah permasalahan TB. Koinfeksi TB dengan HIV akan meningkatkan risiko kejadian TB secara signifikan. Pada saat yang sama, kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB (multidrug resistance = MDR) semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil disembuhkan. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya epidemi TB yang sulit ditangani (Departemen Kesehatan RI, 2006)

Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB didunia. Diperkirakan pada tahun 2004, setiap tahun ada 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang. Insidensi kasus TB BTA positif sekitar 110 per 100.000 penduduk (Departemen Kesehatan RI, 2006)


footnotes:
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Depkes: Jakarta

No comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

 

Rainbow Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea