Wednesday, December 26, 2012

Sifat Fisik Dental Wax

Posted by Devy Ratriana Amiati at 2:19 AM
1. Temperatur peralihan solid
Wax memiliki temperatur yang cukup tinggi di atas 37 derajat celcius. Selama terjadinya perubahan dari satu laticce ke tipe laticce yang lain wax dapat dimanipulasi dengan baik tanpa adanya kerusakan pada tekanan yang berlebih selain itu digunakan untuk menentukan berbagai sifat-sifat dan keselarasannya untuk berbagai prosedur klinis di laboratorium.

2. Termal ekspansi dan kontraksi
Wax dan komponen-komponennya memiliki koefisien ekspansi terbesar diantara material-material lain yang digunakan di bidang kedokteran gigi. Wax akan memuai pada saat mengalami kenaikan temperatur dan mengalami kontraksi saat temperatur diturunkan.

3. Daya alir (flow)
Daya alir wax tidak diperlukan pada temperatur kamar dan mulut, karena akan menyebabka kerusakan pada wax. Namun pada saat pembentukan wax temperatur kamar sangat diperlukan untuk membengkokkan dan melipat wax saat manipulasi.

4. Tekanan interna
Wax memiliki sifat termal konduksi yang rendah sehingga sulit untuk mencapai panas yang seragam. Jika wax dibentuk atau diadaptasikan ke suatu bentuk tanpa panas yang cukup sampai temperatur peralihan ke solid, maka wax akan mengalami tekanan yang sangat kuat.

5. Sifat mudah pecah (Brittleness)
Pada beberapa dental wax, seperti inlay wax kekerasan sangatlah diperlukan agar inlay wax dapat dicarving beberapa kali sesuai dengan keinginan tanpa mengalami patah (Jamilah, 2009).
-->

1. Temperatur peralihan solid
Wax memiliki temperatur yang cukup tinggi di atas 37 derajat celcius. Selama terjadinya perubahan dari satu laticce ke tipe laticce yang lain wax dapat dimanipulasi dengan baik tanpa adanya kerusakan pada tekanan yang berlebih selain itu digunakan untuk menentukan berbagai sifat-sifat dan keselarasannya untuk berbagai prosedur klinis di laboratorium.

2. Termal ekspansi dan kontraksi
Wax dan komponen-komponennya memiliki koefisien ekspansi terbesar diantara material-material lain yang digunakan di bidang kedokteran gigi. Wax akan memuai pada saat mengalami kenaikan temperatur dan mengalami kontraksi saat temperatur diturunkan.

3. Daya alir (flow)
Daya alir wax tidak diperlukan pada temperatur kamar dan mulut, karena akan menyebabka kerusakan pada wax. Namun pada saat pembentukan wax temperatur kamar sangat diperlukan untuk membengkokkan dan melipat wax saat manipulasi.

4. Tekanan interna
Wax memiliki sifat termal konduksi yang rendah sehingga sulit untuk mencapai panas yang seragam. Jika wax dibentuk atau diadaptasikan ke suatu bentuk tanpa panas yang cukup sampai temperatur peralihan ke solid, maka wax akan mengalami tekanan yang sangat kuat.

5. Sifat mudah pecah (Brittleness)
Pada beberapa dental wax, seperti inlay wax kekerasan sangatlah diperlukan agar inlay wax dapat dicarving beberapa kali sesuai dengan keinginan tanpa mengalami patah (Jamilah, 2009).

0 comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

Wednesday, December 26, 2012

Sifat Fisik Dental Wax

1. Temperatur peralihan solid
Wax memiliki temperatur yang cukup tinggi di atas 37 derajat celcius. Selama terjadinya perubahan dari satu laticce ke tipe laticce yang lain wax dapat dimanipulasi dengan baik tanpa adanya kerusakan pada tekanan yang berlebih selain itu digunakan untuk menentukan berbagai sifat-sifat dan keselarasannya untuk berbagai prosedur klinis di laboratorium.

2. Termal ekspansi dan kontraksi
Wax dan komponen-komponennya memiliki koefisien ekspansi terbesar diantara material-material lain yang digunakan di bidang kedokteran gigi. Wax akan memuai pada saat mengalami kenaikan temperatur dan mengalami kontraksi saat temperatur diturunkan.

3. Daya alir (flow)
Daya alir wax tidak diperlukan pada temperatur kamar dan mulut, karena akan menyebabka kerusakan pada wax. Namun pada saat pembentukan wax temperatur kamar sangat diperlukan untuk membengkokkan dan melipat wax saat manipulasi.

4. Tekanan interna
Wax memiliki sifat termal konduksi yang rendah sehingga sulit untuk mencapai panas yang seragam. Jika wax dibentuk atau diadaptasikan ke suatu bentuk tanpa panas yang cukup sampai temperatur peralihan ke solid, maka wax akan mengalami tekanan yang sangat kuat.

5. Sifat mudah pecah (Brittleness)
Pada beberapa dental wax, seperti inlay wax kekerasan sangatlah diperlukan agar inlay wax dapat dicarving beberapa kali sesuai dengan keinginan tanpa mengalami patah (Jamilah, 2009).
-->

1. Temperatur peralihan solid
Wax memiliki temperatur yang cukup tinggi di atas 37 derajat celcius. Selama terjadinya perubahan dari satu laticce ke tipe laticce yang lain wax dapat dimanipulasi dengan baik tanpa adanya kerusakan pada tekanan yang berlebih selain itu digunakan untuk menentukan berbagai sifat-sifat dan keselarasannya untuk berbagai prosedur klinis di laboratorium.

2. Termal ekspansi dan kontraksi
Wax dan komponen-komponennya memiliki koefisien ekspansi terbesar diantara material-material lain yang digunakan di bidang kedokteran gigi. Wax akan memuai pada saat mengalami kenaikan temperatur dan mengalami kontraksi saat temperatur diturunkan.

3. Daya alir (flow)
Daya alir wax tidak diperlukan pada temperatur kamar dan mulut, karena akan menyebabka kerusakan pada wax. Namun pada saat pembentukan wax temperatur kamar sangat diperlukan untuk membengkokkan dan melipat wax saat manipulasi.

4. Tekanan interna
Wax memiliki sifat termal konduksi yang rendah sehingga sulit untuk mencapai panas yang seragam. Jika wax dibentuk atau diadaptasikan ke suatu bentuk tanpa panas yang cukup sampai temperatur peralihan ke solid, maka wax akan mengalami tekanan yang sangat kuat.

5. Sifat mudah pecah (Brittleness)
Pada beberapa dental wax, seperti inlay wax kekerasan sangatlah diperlukan agar inlay wax dapat dicarving beberapa kali sesuai dengan keinginan tanpa mengalami patah (Jamilah, 2009).

No comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

 

Rainbow Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea