Tuesday, February 19, 2013

Mentadhaburi Ketetapan Allah

Posted by Devy Ratriana Amiati at 8:03 PM 0 comments

Puji syukur sebanyak-banyaknya disampaikan kepada Allah swt yang sampai detik ini masih senantiasa mendapingi kita, menemani dan tidak jenuh-jenuhnya mendengar isak tangis dan keluh kesah kita.
Shallawat serta salam kita haturkan pada junjungan kita Nabi Akhirul Zaman Rasulullah shalallahi'alaihi wassalam.
Berbicara soal takdir sungguh banyak sekali limpahan karunia Allah yang diberikan pada kita, sungguh betapa besar rasa cinta Allah pada kita. Apa-apa yan dirasa tidak mungkin menjadi mungkin, yang tidak dapat terjadi akhirnya terjadi, yang dilihat, dirasa di logika tidak mungkin ada dan terjadi akhirnya ada dan terjadi. Disaat orang kehausan disediakan buah-buahan di alam, disaat orang kelaparan disediakanlah padi, singkong, dan tanaman yang mengandung karbohidrat, disaat kita merasa jenuh dan bosan Allah menawarkan 1000 pilihan hiburan tapi akankah kita selalu mensyukuri dan mentadhaburi setiap detik rahmat yang diberikan Allah pada kita?

Kadang saya pun juga bertanya-tanya pada diri saya mengapa saya begitu banyak menyia-nyiakan waktu saya, kadang ada rasa malu bila teringat betapa kerasnya perjuangan Rasulullah saw dan sohabi dulu, betapa beliau dulu saat sebelum wafat masih memikirkan kita yang belum beliau kenal dan berkata,"Umat ku.. Umat ku.. Umat ku".

Di suasana akhir zaman ini memang tidak mudah menapaki kehidupan fitnah kehidupan dimana-mana Orang tidak malu lagi melakukan maksiat, bahkan cenderung diumbar di publik dengan penuh kebanggaan, 3 komponen vital (hati, lisan, mata) sudah melesat tanpa arah, kadang sampai binggung juga harus bersikap bagaimana karena setan kiranya makin canggih sedang hati manusia semakin berkarat dan sulit menerima kebaikan Allah.

Kembali ke tema, perlunya mentadhaburi takdir Allah adalah hal yang harus dilakukan. Maka tidak heran kenapa Allah menurunkan Adam as. dan Hawa ke bumi dan harus menjalani kehidupan dunia yang serba gado-gado yaitu agar dapat benar-benar merasakan kenikmatan saat kembali ke surga.
Dan anak keturunan adam yang detik ini masih berada dibumi sedang diuji sekuat apa mereka berpuasa menahan gonjang ganjing kehidupan dunia karena untuk mendapatkan kenikmatan yang kekal memang butuh perjuangan yang sangat keras.
Abu Bakar As-sidiq berkata pada burung,"Andai aku menjadi burung sepertimu dan tidak diciptakan sebagai manusia".
Ali Bin Abi Thalib berkata,"Alangkah baiknya seandainya aku adalah pohon yang di tebang, aku lebih suka seandainya aku tidak diciptakan"

Bagaimana dengan saya, kamu, mereka, kita yang hidup di akhir zaman ini sering lupa pada Allah setelah diberi nikmat, dan lupa mentadhaburinya.
astaghfirullahal'adzim...
Padahal Allah itu selalu mengurus keperluan kita selama perjalanan ini. Dan kesalahan besar bilamana kita menyalahkan Allah, tidak terima, dan mengeluh atas semua takdir yang direncanakan Allah. Kadang saya pun berkata-kata sendiri disaat jenuh,"Andai dulu saya tidak pernah diciptakan" tapi mau bagaimana lagi nyatanya sudah 20 tahun lebih saya tinggal di bumi jadi ya mau gimana lagi meski rasanya begitu capek dengan gado-gado ini harus tetap berjalan sampai finish seperti kata guru ngaji saya,"Istirahatnya orang mukmin itu di akhirat". Mencoba saya cerna sedikit demi sedikit masa lalu dan masa depan sebenarnya kehidupan ini unik. Kehausan dan kelaparan di dunia ini akan terobati di akhirat sana. Dan dari sekian juta wajah yang kita temui, sekian ribu lika-liku kehidupan yang kita tempuh itu semua membuktikan bahwa ilmu Allah itu begitu tinggi, hingga saking tingginya manusia kesulitan memahami inti pokok dari ilmu itu secara langsung walau ilmu itu perihal apa yang ada di dalam dirinya sendiri. Butuh dicerna dan pahami sedikit demi sedikit hingga mampu memahami ilmu yang telah dipaketkan pada diri setiap manusia sejak sebelum dia dilahirkan.

Maka dari itu disinilah pentingnya mencari referensi lebih banyak serta menempatkan Al Quran dan Asunnah dibarisan terdepan dalam referensi agar setiap hal yang dilihat, dan dirasakan dapat terdefinisikan dengan baik dan tepat. Kegagalan seseorang dalam mendefinisikan suatu perkara pada dirinya bukan terletak pada ketidak adilan Allah tapi karena kekurang jelian dalam mendefinisikan Ilmu Allah tentang dirinya.
Always possitive thinking...
Semoga kelak kita dapat kembali ke Jannah dengan selamat dan dapat berkumpul dengan sanak family kita. Amin

IQRO’

Posted by Devy Ratriana Amiati at 7:56 PM 0 comments

Bismillahieeohmanirrohim.

Agenda penghancur aqidah agama kita di akhir zaman semakin dahsyat. Maka dari itu orang itu harus banyak membaca. Ya membaca buku, ya membaca lingkungan sekitar, ya membaca perkembangan zaman, juga membaca masa lalu dan masa depan karena nyatanya semakin hari pokok pembahasan dalam kehidupan ini tidak hanya dari satu sumber tapi dari jutaan sumber maka kita harus semakin canggih dan harus merujuk pada banyak sumber untuk mengimbangi perkembangan yang begitu pesat ini. Membaca pun tidak cukup, namun berguru pada orang yang mewarisi ilmu uswatun hasanah umat ini akan menjadi salah satu tambahan bekal menjalani step by step kehidupan.

Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin , sampai kapan pun islam akan tetap membawa rahmat bagi deluruh alam. Namun nyatanya yang disayangkan pada saat ini sedikit sekali orang yang mau mengikat kuat-kuat Al Quran dan Asunnah. Padahal apabila kita menengok dimasa lalu betapa Rasulullah dan sohabi harus berjuang menulis lafadz-lafadz Al Quran di pohon, pelepah kurma, batu sekarang sudah instant 30 juz beserta artinya mudah didapat dimana-mana tapi jarang yang mau membaca dan mempelajarinya. Dulu para muhadits harus berjalan ribuan kilometer untuk mengumpulkan hadits belum lagi harus menarik mulai dari perowi, matan sampai akar-akarnya belum lagi harus menyaring antara hadits shoheh, hasan,dhoif, sampai hadits palsu. MashaAllah sekarang buku-buku hadits sudah bertebaran di toko-toko buku tapi sedikit sekali yang mau belajar. Maka tidak heranlah kenapa penyakit Ubbundunya Wa Karamatul Maut merasuk pada diri banyak orang karena mereka tidak tau, bahkan mungkin sudah tau tapi melupakan bahwa balasan Allah di hari akhir itu begitu dahsyat, ya dahsyat enaknya ya dahsyat ndak enaknya manusia tinggal memilih. Pilihan itu kita putuskan di kehidupan dunia ini, kalau milih ke kanan berarti jarus siap dengan perjuangan begitu keras baik itu melawan arus, dicaci, dikucilkan, harus berjuang sendiri karena islam awalnya memang dikucilkan dan berakhir dikucilkan juga jadi its no problem to us if we believe can to hold our dien dan yakin akan 99 karunia Allah yang akan diberikan di hari akhir, namun kalau kita memilih jalur kiri ya sudah monggo, mau maksiat silahkan itu perkara mudah karena hakekatnya kemaksiatan itu ringan dan mudah dilakukan.

Jannah Allah itu harganya mahal dan perjuangannya pun melebihi perjuangan saat ujian, karena perjuangan kita sepanjang hidup di dunia. Makin hari makin di cermati benar kepandaian, kecerdasan, dan kegigihan setan menggoda manusia semakin dahsyat. Manusia yang tidak tau arah karena kehilangan ataupun lupa letak Al Quran dan Asunnah dalam hatinya akan lebih mudah dibodohi dan diakali oleh musuh bebuyutan kita ini.

Astagfirullahal'azim...
Allahumma inniasalukal jannah, Allahumma Ajirni Minannar. Allahumma Latajidunya Akbara  hammina wala mablagha 'ilmina.
Semoga ALlah selalu memberikan karunianya dihati kita agar kita tidak hanya semangat belajar ilmu dunia namun juga diberi kemudahan untuk mempelajari ilmu akhirat. Amin
Nun Wal Qolami Wamma Yasturun

Uniknya Manusia

Posted by Devy Ratriana Amiati at 7:49 PM 0 comments

Bismillahirrohmanirrohim...
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
“Hmm... ternyata manusia itu memang unik” itulah kata-kata yang keluar dari pikiran saya setelah melihat pengumuman dari seluruh mata kuliah ujian akhir semester dan mendapat ucapan yang sama untuk kesekian kalinya dari dokter (dosen) yang sama.
Inilah manusia...
Allah menciptakan manusia dari segumpal tanah kemudian menciptakan manusia-manusia selanjutnya dari sari pati tanah hingga hingga menjadi bayi dan dewasa. Demi Allah sungguh menakjubkan kiranya bila kita jabarkan satu persatu. Dalam tulisan ini saya tidak akan membahas hal itu, namun disini saya akan membahas betapa uniknya manusia.
Manusia itu tercipta dengan keunikan dan keistimewaan dimasing-masing individunya. ada orang yang pas-pasan saja dari segi akademik namun begitu lincah dan hiper aktif di berbagai organisasi, ada yang bagus akademik namun bila disuruh menerangkan di depan kelas malu-malu atau orang lain tidak dapat mengerti apa yang dia katakan karena dia hanya berputar-putar dalam dunianya, ada yang akademiknya bagus juga bisa menjadi public speaker, ada yang ndak bisa kedua-duanya namun dari skill begitu bagus. Manusia dengan kekurangan dan kelebihan, semua terporsi sesuai dengan kemampuannya masing-masing, namun Allah tidak menutup pintu bila orang tersebut mempunyai kemauan ingin mengembangkan dirinya menjadi lebih baik.
Maka benar kiranya bahwa manusia tercipta sebagai makhluk yang sempurna, tidak ada manusia bodoh di dunia ini yang adalah adalah manusia kreatif dan malas itu menurut saya. Mengapa demikian? Karena nyata-nyata sudah, bahwa Allah menciptakan setiap individu dengan kelebihan, kekurangan, dan keunikannya masing-masing.
Allah begitu menyayangi kita hingga dulu malaikat pun saat awal mula penciptaan kita menggugat Allah,”Ya Tuhan ku, mengapa Kau ciptakan manusia di bumi ini sebagai khalifah? Kelak mereka hanya sebagai perusak” Namun apa yang dikatakan Allah pada malaikat,”Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui”. Dan mengapa pula Allah membela Adam hingga menyuruh Iblis bersujud namun Iblis tidak mau? Yah.. kita tarik sisi positifnya bahwa manusia memanglah tercipta sebagai makhluk yang unik dan mempunyai kelebihan sebagai khalifah di bumi.
Sudah seharusnyalah kita mencari tahu apa tujuan kita diciptakan, mengapa Adam as diturunkan ke bumi? lalu mengapa ada kisah pembunuhan pertama Kobil dan Habi? mengapa kehidupan ini penuh lika-liku berasa manis, asem, kecut? apa tujuan dari hidup kita? sudah siapkah kita mempersiapkan kematian? bagiaman malaikat memperlakukan kita kelak saat kita di dalam kubur? akan kah Allah mau bertemu dan melihat wajah kita kelak di hari akhir? dimana Allah menempatkan kita nanti surga, atau neraka? Itu semua wajib kita fikirkan dan apa yang terjadi di bumi tidak lain sebagai ujian Allah pada hamba-hambanya, siapa saja yang kelak layak kembali ke surga yang penuh kenikmatan. Surga tidak mungkin diisi dengan manusia kotor dan menjijikan. Maka Allah memberikan manusia kesempatan seluas-luasnya dengan kekurangan dan kelebihannya untuk untuk dapat mencari bekal sebanyak-banyaknya bertaubat dan mensucikan diri seluas-luasnya dan memberi ampunan seluas langit dan bumi karena Allah ingin hanya hamba-hambanya yang tidak penah mengingkari perjanjian saat sebelum diciptakanlah yang menghuni JannahNya.
Kata Ibnu Qoyim Al Jauzy,”Setan itu seperti serigala, dan kita seperti binatang ternak. Kita saat ini sedang di padang rumput mencari makan, apabila kita jauh dari penggembala (Allah) maka serigala akan menerkam kita”.
Semoga kita akan selalu diberi keistiqomahan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Amin

Remaja dan Kehidupan (Catatan 4 tahun yang lalu)

Posted by Devy Ratriana Amiati at 7:46 PM 0 comments

Bismillahirrohmanirrohim..
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Beberapa waktu yang lalu mencoba saya buka kembali beberapa map plastik berisi kenangan-kenangan saat saya masih aktif di terjun di dunia anak menemukan tulisan yang saya tulis di buku. Saya baca isinya cukup menarik dan mencoba saya ketik ulang. Semoga bermanfaat menambah wawasan kita bersama.
Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa transisi antara anak-anam menuju dewasa.
Batasan remaja adalah usia 10 tahun sampai dengan 19 tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Sementara itu United Nations (UN) menyebutkan, anak muda (youth) berusia 15-24 tahun. Kemudian disatukan dalam batasan kaum muda (young people) yang mencangkup usia 10-24 tahun.
Pada masa ini seorang individu akan sulit menjalani perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Adanya rassa ingin tau yang tinggi, menyebabkan remaja sering kali mencoba coba perilaku negatif seperti free seks, narkoba, miras, rokok, dll. Tetapi disisi lain ada kelompok remaja (peer education) yang menjadi tempat melatih keterampilan sosial dan membangun tanggung jawab kelompok seperti OSIS, PRAMUKA, PMR, dll.
Pada pokok pembahasan ini, remaja dapat disebut rintisan dewasa dan pola fikir merekapun kadang tapi mereka belum dapat disebut orang dewasa, karena perkembangan mereka belum maksimal.
Dalam menjalani kehidupan, remaja sangat peka terhadap stres, frustasi, dan konflik bukan saja yang berhubungan dengan dirinya, tetapi juga dengan lingkungannya. Selain itu mereka mulai belajar abstraksi dengan hal-hal akan datang dan mengerti bahwa ada resiko dari tindakannya (sebab-akibat).
Jika remaja dapat menyelesaikan tuntutan perkembangan pada usia sebelumnya, ia tidak akan mengalami banyak kesulitan dengan tuntutan perkembangan di masa remaja, namun jika tuntutan perkembangan sebelumnya tidak diselesaikan dengan baik remaja akan mengalami stres dan menghadapi banyak konflik karena tidak terlatih menyelesaikan masalah secara baik, akhirnya akan mencari penyelesaian secara mudah dan cepat walau kadang dibalik cara itu ujung-ujungnya merugikan.
Selain bimbingan dari keluarga dalam menemukan jati dirinya, agama menjadi pencetak karakter yang baik, filter dan benteng diri terhadap kebudayaan barat yang menyimpang yang masuk negara kita karena arus globalisasi.

Pasar Itu Ya Dunia

Posted by Devy Ratriana Amiati at 7:44 PM 0 comments
Bismillahirrohmanirrohim...
Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam..
Kehidupan yang kita tempuh saat ini tidak ubahnya seperti sebuah perjalanan.
Perjalanan dari alam roh-alam rahim-alam dunia-alam barzah-alam akhirat.
Perpindahan kita dari alam roh menuju alam rahim kita menaiki kendaraan yang begitu cepat yang penuh den penjagaan malaikat dan suci karena saat itu kita masih sangat fitrah belum mempunyai dosa.

Saat kita tinggal di alam rahim selama 9 bulan bulan kita diwajibkan oleh Allah swt keluar dari alam yang begitu nyaman dan hangat itu memasuki alam baru yang tak ubahnya seperti pasar yang sangat panjang.

Yah.. inilah alam dunia. Alam yang mirip dengan pasar. Mengapa saya katakan alam ini adalah pasar? Karena di alam ini setiap detiknya kita dihadapkan pada begitu banyak perdagangan dan banyak sekali pusat-pusat hiburan, warung-warung, dan tempat santai. Di alam ini Allah memberi kita batasan waktu, yang dimana pada batasan waktu itu kita diberi kebebasan mau berjual beli apa. Kita pun dalam melewatinya diberi bayak pilihan kendaraan ada kendaraan selambat becak, ada kendaraan yang kecepatannya sedang misal angkot, ada yang cepat misal mobil, dan masih banyak lagi.

Seperti acara pada sebuah TV swasta yang disana kita diberi bekal dan kita diberi kebebasan untuk membelanjakannya dengan batasan waktu tertentu. Ada orang-orang yang begitu cepat mengumpulkan perbekalan dengan tidak menggubris sedikitpun dengan hiburan, ada yang fifty-fifty bahkan ada juga ang banyak ngrumpi, naik berbagai banyak permainan, makan-makan di berbagai warung bahkan membuang bekal yang diberikan Allah padanya yaitu Agama Islam yang seharusnya digunakan untuk membeli berbagai keperluan untuk kehidupan selanjutnya.

Waktu ini begitu singkat, hingga Allah pun begitu mewanti-wanti kita agar kita selalu berhati-hati dalam menapak i perjalanan yang singkat namun begitu menggiurkan ini.

Tuesday, February 19, 2013

Mentadhaburi Ketetapan Allah


Puji syukur sebanyak-banyaknya disampaikan kepada Allah swt yang sampai detik ini masih senantiasa mendapingi kita, menemani dan tidak jenuh-jenuhnya mendengar isak tangis dan keluh kesah kita.
Shallawat serta salam kita haturkan pada junjungan kita Nabi Akhirul Zaman Rasulullah shalallahi'alaihi wassalam.
Berbicara soal takdir sungguh banyak sekali limpahan karunia Allah yang diberikan pada kita, sungguh betapa besar rasa cinta Allah pada kita. Apa-apa yan dirasa tidak mungkin menjadi mungkin, yang tidak dapat terjadi akhirnya terjadi, yang dilihat, dirasa di logika tidak mungkin ada dan terjadi akhirnya ada dan terjadi. Disaat orang kehausan disediakan buah-buahan di alam, disaat orang kelaparan disediakanlah padi, singkong, dan tanaman yang mengandung karbohidrat, disaat kita merasa jenuh dan bosan Allah menawarkan 1000 pilihan hiburan tapi akankah kita selalu mensyukuri dan mentadhaburi setiap detik rahmat yang diberikan Allah pada kita?

Kadang saya pun juga bertanya-tanya pada diri saya mengapa saya begitu banyak menyia-nyiakan waktu saya, kadang ada rasa malu bila teringat betapa kerasnya perjuangan Rasulullah saw dan sohabi dulu, betapa beliau dulu saat sebelum wafat masih memikirkan kita yang belum beliau kenal dan berkata,"Umat ku.. Umat ku.. Umat ku".

Di suasana akhir zaman ini memang tidak mudah menapaki kehidupan fitnah kehidupan dimana-mana Orang tidak malu lagi melakukan maksiat, bahkan cenderung diumbar di publik dengan penuh kebanggaan, 3 komponen vital (hati, lisan, mata) sudah melesat tanpa arah, kadang sampai binggung juga harus bersikap bagaimana karena setan kiranya makin canggih sedang hati manusia semakin berkarat dan sulit menerima kebaikan Allah.

Kembali ke tema, perlunya mentadhaburi takdir Allah adalah hal yang harus dilakukan. Maka tidak heran kenapa Allah menurunkan Adam as. dan Hawa ke bumi dan harus menjalani kehidupan dunia yang serba gado-gado yaitu agar dapat benar-benar merasakan kenikmatan saat kembali ke surga.
Dan anak keturunan adam yang detik ini masih berada dibumi sedang diuji sekuat apa mereka berpuasa menahan gonjang ganjing kehidupan dunia karena untuk mendapatkan kenikmatan yang kekal memang butuh perjuangan yang sangat keras.
Abu Bakar As-sidiq berkata pada burung,"Andai aku menjadi burung sepertimu dan tidak diciptakan sebagai manusia".
Ali Bin Abi Thalib berkata,"Alangkah baiknya seandainya aku adalah pohon yang di tebang, aku lebih suka seandainya aku tidak diciptakan"

Bagaimana dengan saya, kamu, mereka, kita yang hidup di akhir zaman ini sering lupa pada Allah setelah diberi nikmat, dan lupa mentadhaburinya.
astaghfirullahal'adzim...
Padahal Allah itu selalu mengurus keperluan kita selama perjalanan ini. Dan kesalahan besar bilamana kita menyalahkan Allah, tidak terima, dan mengeluh atas semua takdir yang direncanakan Allah. Kadang saya pun berkata-kata sendiri disaat jenuh,"Andai dulu saya tidak pernah diciptakan" tapi mau bagaimana lagi nyatanya sudah 20 tahun lebih saya tinggal di bumi jadi ya mau gimana lagi meski rasanya begitu capek dengan gado-gado ini harus tetap berjalan sampai finish seperti kata guru ngaji saya,"Istirahatnya orang mukmin itu di akhirat". Mencoba saya cerna sedikit demi sedikit masa lalu dan masa depan sebenarnya kehidupan ini unik. Kehausan dan kelaparan di dunia ini akan terobati di akhirat sana. Dan dari sekian juta wajah yang kita temui, sekian ribu lika-liku kehidupan yang kita tempuh itu semua membuktikan bahwa ilmu Allah itu begitu tinggi, hingga saking tingginya manusia kesulitan memahami inti pokok dari ilmu itu secara langsung walau ilmu itu perihal apa yang ada di dalam dirinya sendiri. Butuh dicerna dan pahami sedikit demi sedikit hingga mampu memahami ilmu yang telah dipaketkan pada diri setiap manusia sejak sebelum dia dilahirkan.

Maka dari itu disinilah pentingnya mencari referensi lebih banyak serta menempatkan Al Quran dan Asunnah dibarisan terdepan dalam referensi agar setiap hal yang dilihat, dan dirasakan dapat terdefinisikan dengan baik dan tepat. Kegagalan seseorang dalam mendefinisikan suatu perkara pada dirinya bukan terletak pada ketidak adilan Allah tapi karena kekurang jelian dalam mendefinisikan Ilmu Allah tentang dirinya.
Always possitive thinking...
Semoga kelak kita dapat kembali ke Jannah dengan selamat dan dapat berkumpul dengan sanak family kita. Amin

IQRO’


Bismillahieeohmanirrohim.

Agenda penghancur aqidah agama kita di akhir zaman semakin dahsyat. Maka dari itu orang itu harus banyak membaca. Ya membaca buku, ya membaca lingkungan sekitar, ya membaca perkembangan zaman, juga membaca masa lalu dan masa depan karena nyatanya semakin hari pokok pembahasan dalam kehidupan ini tidak hanya dari satu sumber tapi dari jutaan sumber maka kita harus semakin canggih dan harus merujuk pada banyak sumber untuk mengimbangi perkembangan yang begitu pesat ini. Membaca pun tidak cukup, namun berguru pada orang yang mewarisi ilmu uswatun hasanah umat ini akan menjadi salah satu tambahan bekal menjalani step by step kehidupan.

Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin , sampai kapan pun islam akan tetap membawa rahmat bagi deluruh alam. Namun nyatanya yang disayangkan pada saat ini sedikit sekali orang yang mau mengikat kuat-kuat Al Quran dan Asunnah. Padahal apabila kita menengok dimasa lalu betapa Rasulullah dan sohabi harus berjuang menulis lafadz-lafadz Al Quran di pohon, pelepah kurma, batu sekarang sudah instant 30 juz beserta artinya mudah didapat dimana-mana tapi jarang yang mau membaca dan mempelajarinya. Dulu para muhadits harus berjalan ribuan kilometer untuk mengumpulkan hadits belum lagi harus menarik mulai dari perowi, matan sampai akar-akarnya belum lagi harus menyaring antara hadits shoheh, hasan,dhoif, sampai hadits palsu. MashaAllah sekarang buku-buku hadits sudah bertebaran di toko-toko buku tapi sedikit sekali yang mau belajar. Maka tidak heranlah kenapa penyakit Ubbundunya Wa Karamatul Maut merasuk pada diri banyak orang karena mereka tidak tau, bahkan mungkin sudah tau tapi melupakan bahwa balasan Allah di hari akhir itu begitu dahsyat, ya dahsyat enaknya ya dahsyat ndak enaknya manusia tinggal memilih. Pilihan itu kita putuskan di kehidupan dunia ini, kalau milih ke kanan berarti jarus siap dengan perjuangan begitu keras baik itu melawan arus, dicaci, dikucilkan, harus berjuang sendiri karena islam awalnya memang dikucilkan dan berakhir dikucilkan juga jadi its no problem to us if we believe can to hold our dien dan yakin akan 99 karunia Allah yang akan diberikan di hari akhir, namun kalau kita memilih jalur kiri ya sudah monggo, mau maksiat silahkan itu perkara mudah karena hakekatnya kemaksiatan itu ringan dan mudah dilakukan.

Jannah Allah itu harganya mahal dan perjuangannya pun melebihi perjuangan saat ujian, karena perjuangan kita sepanjang hidup di dunia. Makin hari makin di cermati benar kepandaian, kecerdasan, dan kegigihan setan menggoda manusia semakin dahsyat. Manusia yang tidak tau arah karena kehilangan ataupun lupa letak Al Quran dan Asunnah dalam hatinya akan lebih mudah dibodohi dan diakali oleh musuh bebuyutan kita ini.

Astagfirullahal'azim...
Allahumma inniasalukal jannah, Allahumma Ajirni Minannar. Allahumma Latajidunya Akbara  hammina wala mablagha 'ilmina.
Semoga ALlah selalu memberikan karunianya dihati kita agar kita tidak hanya semangat belajar ilmu dunia namun juga diberi kemudahan untuk mempelajari ilmu akhirat. Amin
Nun Wal Qolami Wamma Yasturun

Uniknya Manusia


Bismillahirrohmanirrohim...
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
“Hmm... ternyata manusia itu memang unik” itulah kata-kata yang keluar dari pikiran saya setelah melihat pengumuman dari seluruh mata kuliah ujian akhir semester dan mendapat ucapan yang sama untuk kesekian kalinya dari dokter (dosen) yang sama.
Inilah manusia...
Allah menciptakan manusia dari segumpal tanah kemudian menciptakan manusia-manusia selanjutnya dari sari pati tanah hingga hingga menjadi bayi dan dewasa. Demi Allah sungguh menakjubkan kiranya bila kita jabarkan satu persatu. Dalam tulisan ini saya tidak akan membahas hal itu, namun disini saya akan membahas betapa uniknya manusia.
Manusia itu tercipta dengan keunikan dan keistimewaan dimasing-masing individunya. ada orang yang pas-pasan saja dari segi akademik namun begitu lincah dan hiper aktif di berbagai organisasi, ada yang bagus akademik namun bila disuruh menerangkan di depan kelas malu-malu atau orang lain tidak dapat mengerti apa yang dia katakan karena dia hanya berputar-putar dalam dunianya, ada yang akademiknya bagus juga bisa menjadi public speaker, ada yang ndak bisa kedua-duanya namun dari skill begitu bagus. Manusia dengan kekurangan dan kelebihan, semua terporsi sesuai dengan kemampuannya masing-masing, namun Allah tidak menutup pintu bila orang tersebut mempunyai kemauan ingin mengembangkan dirinya menjadi lebih baik.
Maka benar kiranya bahwa manusia tercipta sebagai makhluk yang sempurna, tidak ada manusia bodoh di dunia ini yang adalah adalah manusia kreatif dan malas itu menurut saya. Mengapa demikian? Karena nyata-nyata sudah, bahwa Allah menciptakan setiap individu dengan kelebihan, kekurangan, dan keunikannya masing-masing.
Allah begitu menyayangi kita hingga dulu malaikat pun saat awal mula penciptaan kita menggugat Allah,”Ya Tuhan ku, mengapa Kau ciptakan manusia di bumi ini sebagai khalifah? Kelak mereka hanya sebagai perusak” Namun apa yang dikatakan Allah pada malaikat,”Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui”. Dan mengapa pula Allah membela Adam hingga menyuruh Iblis bersujud namun Iblis tidak mau? Yah.. kita tarik sisi positifnya bahwa manusia memanglah tercipta sebagai makhluk yang unik dan mempunyai kelebihan sebagai khalifah di bumi.
Sudah seharusnyalah kita mencari tahu apa tujuan kita diciptakan, mengapa Adam as diturunkan ke bumi? lalu mengapa ada kisah pembunuhan pertama Kobil dan Habi? mengapa kehidupan ini penuh lika-liku berasa manis, asem, kecut? apa tujuan dari hidup kita? sudah siapkah kita mempersiapkan kematian? bagiaman malaikat memperlakukan kita kelak saat kita di dalam kubur? akan kah Allah mau bertemu dan melihat wajah kita kelak di hari akhir? dimana Allah menempatkan kita nanti surga, atau neraka? Itu semua wajib kita fikirkan dan apa yang terjadi di bumi tidak lain sebagai ujian Allah pada hamba-hambanya, siapa saja yang kelak layak kembali ke surga yang penuh kenikmatan. Surga tidak mungkin diisi dengan manusia kotor dan menjijikan. Maka Allah memberikan manusia kesempatan seluas-luasnya dengan kekurangan dan kelebihannya untuk untuk dapat mencari bekal sebanyak-banyaknya bertaubat dan mensucikan diri seluas-luasnya dan memberi ampunan seluas langit dan bumi karena Allah ingin hanya hamba-hambanya yang tidak penah mengingkari perjanjian saat sebelum diciptakanlah yang menghuni JannahNya.
Kata Ibnu Qoyim Al Jauzy,”Setan itu seperti serigala, dan kita seperti binatang ternak. Kita saat ini sedang di padang rumput mencari makan, apabila kita jauh dari penggembala (Allah) maka serigala akan menerkam kita”.
Semoga kita akan selalu diberi keistiqomahan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Amin

Remaja dan Kehidupan (Catatan 4 tahun yang lalu)


Bismillahirrohmanirrohim..
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Beberapa waktu yang lalu mencoba saya buka kembali beberapa map plastik berisi kenangan-kenangan saat saya masih aktif di terjun di dunia anak menemukan tulisan yang saya tulis di buku. Saya baca isinya cukup menarik dan mencoba saya ketik ulang. Semoga bermanfaat menambah wawasan kita bersama.
Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa transisi antara anak-anam menuju dewasa.
Batasan remaja adalah usia 10 tahun sampai dengan 19 tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Sementara itu United Nations (UN) menyebutkan, anak muda (youth) berusia 15-24 tahun. Kemudian disatukan dalam batasan kaum muda (young people) yang mencangkup usia 10-24 tahun.
Pada masa ini seorang individu akan sulit menjalani perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Adanya rassa ingin tau yang tinggi, menyebabkan remaja sering kali mencoba coba perilaku negatif seperti free seks, narkoba, miras, rokok, dll. Tetapi disisi lain ada kelompok remaja (peer education) yang menjadi tempat melatih keterampilan sosial dan membangun tanggung jawab kelompok seperti OSIS, PRAMUKA, PMR, dll.
Pada pokok pembahasan ini, remaja dapat disebut rintisan dewasa dan pola fikir merekapun kadang tapi mereka belum dapat disebut orang dewasa, karena perkembangan mereka belum maksimal.
Dalam menjalani kehidupan, remaja sangat peka terhadap stres, frustasi, dan konflik bukan saja yang berhubungan dengan dirinya, tetapi juga dengan lingkungannya. Selain itu mereka mulai belajar abstraksi dengan hal-hal akan datang dan mengerti bahwa ada resiko dari tindakannya (sebab-akibat).
Jika remaja dapat menyelesaikan tuntutan perkembangan pada usia sebelumnya, ia tidak akan mengalami banyak kesulitan dengan tuntutan perkembangan di masa remaja, namun jika tuntutan perkembangan sebelumnya tidak diselesaikan dengan baik remaja akan mengalami stres dan menghadapi banyak konflik karena tidak terlatih menyelesaikan masalah secara baik, akhirnya akan mencari penyelesaian secara mudah dan cepat walau kadang dibalik cara itu ujung-ujungnya merugikan.
Selain bimbingan dari keluarga dalam menemukan jati dirinya, agama menjadi pencetak karakter yang baik, filter dan benteng diri terhadap kebudayaan barat yang menyimpang yang masuk negara kita karena arus globalisasi.

Pasar Itu Ya Dunia

Bismillahirrohmanirrohim...
Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam..
Kehidupan yang kita tempuh saat ini tidak ubahnya seperti sebuah perjalanan.
Perjalanan dari alam roh-alam rahim-alam dunia-alam barzah-alam akhirat.
Perpindahan kita dari alam roh menuju alam rahim kita menaiki kendaraan yang begitu cepat yang penuh den penjagaan malaikat dan suci karena saat itu kita masih sangat fitrah belum mempunyai dosa.

Saat kita tinggal di alam rahim selama 9 bulan bulan kita diwajibkan oleh Allah swt keluar dari alam yang begitu nyaman dan hangat itu memasuki alam baru yang tak ubahnya seperti pasar yang sangat panjang.

Yah.. inilah alam dunia. Alam yang mirip dengan pasar. Mengapa saya katakan alam ini adalah pasar? Karena di alam ini setiap detiknya kita dihadapkan pada begitu banyak perdagangan dan banyak sekali pusat-pusat hiburan, warung-warung, dan tempat santai. Di alam ini Allah memberi kita batasan waktu, yang dimana pada batasan waktu itu kita diberi kebebasan mau berjual beli apa. Kita pun dalam melewatinya diberi bayak pilihan kendaraan ada kendaraan selambat becak, ada kendaraan yang kecepatannya sedang misal angkot, ada yang cepat misal mobil, dan masih banyak lagi.

Seperti acara pada sebuah TV swasta yang disana kita diberi bekal dan kita diberi kebebasan untuk membelanjakannya dengan batasan waktu tertentu. Ada orang-orang yang begitu cepat mengumpulkan perbekalan dengan tidak menggubris sedikitpun dengan hiburan, ada yang fifty-fifty bahkan ada juga ang banyak ngrumpi, naik berbagai banyak permainan, makan-makan di berbagai warung bahkan membuang bekal yang diberikan Allah padanya yaitu Agama Islam yang seharusnya digunakan untuk membeli berbagai keperluan untuk kehidupan selanjutnya.

Waktu ini begitu singkat, hingga Allah pun begitu mewanti-wanti kita agar kita selalu berhati-hati dalam menapak i perjalanan yang singkat namun begitu menggiurkan ini.
 

Rainbow Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea