Tuesday, February 19, 2013

Remaja dan Kehidupan (Catatan 4 tahun yang lalu)

Posted by Devy Ratriana Amiati at 7:46 PM

Bismillahirrohmanirrohim..
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Beberapa waktu yang lalu mencoba saya buka kembali beberapa map plastik berisi kenangan-kenangan saat saya masih aktif di terjun di dunia anak menemukan tulisan yang saya tulis di buku. Saya baca isinya cukup menarik dan mencoba saya ketik ulang. Semoga bermanfaat menambah wawasan kita bersama.
Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa transisi antara anak-anam menuju dewasa.
Batasan remaja adalah usia 10 tahun sampai dengan 19 tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Sementara itu United Nations (UN) menyebutkan, anak muda (youth) berusia 15-24 tahun. Kemudian disatukan dalam batasan kaum muda (young people) yang mencangkup usia 10-24 tahun.
Pada masa ini seorang individu akan sulit menjalani perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Adanya rassa ingin tau yang tinggi, menyebabkan remaja sering kali mencoba coba perilaku negatif seperti free seks, narkoba, miras, rokok, dll. Tetapi disisi lain ada kelompok remaja (peer education) yang menjadi tempat melatih keterampilan sosial dan membangun tanggung jawab kelompok seperti OSIS, PRAMUKA, PMR, dll.
Pada pokok pembahasan ini, remaja dapat disebut rintisan dewasa dan pola fikir merekapun kadang tapi mereka belum dapat disebut orang dewasa, karena perkembangan mereka belum maksimal.
Dalam menjalani kehidupan, remaja sangat peka terhadap stres, frustasi, dan konflik bukan saja yang berhubungan dengan dirinya, tetapi juga dengan lingkungannya. Selain itu mereka mulai belajar abstraksi dengan hal-hal akan datang dan mengerti bahwa ada resiko dari tindakannya (sebab-akibat).
Jika remaja dapat menyelesaikan tuntutan perkembangan pada usia sebelumnya, ia tidak akan mengalami banyak kesulitan dengan tuntutan perkembangan di masa remaja, namun jika tuntutan perkembangan sebelumnya tidak diselesaikan dengan baik remaja akan mengalami stres dan menghadapi banyak konflik karena tidak terlatih menyelesaikan masalah secara baik, akhirnya akan mencari penyelesaian secara mudah dan cepat walau kadang dibalik cara itu ujung-ujungnya merugikan.
Selain bimbingan dari keluarga dalam menemukan jati dirinya, agama menjadi pencetak karakter yang baik, filter dan benteng diri terhadap kebudayaan barat yang menyimpang yang masuk negara kita karena arus globalisasi.

0 comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

Tuesday, February 19, 2013

Remaja dan Kehidupan (Catatan 4 tahun yang lalu)


Bismillahirrohmanirrohim..
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Beberapa waktu yang lalu mencoba saya buka kembali beberapa map plastik berisi kenangan-kenangan saat saya masih aktif di terjun di dunia anak menemukan tulisan yang saya tulis di buku. Saya baca isinya cukup menarik dan mencoba saya ketik ulang. Semoga bermanfaat menambah wawasan kita bersama.
Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa transisi antara anak-anam menuju dewasa.
Batasan remaja adalah usia 10 tahun sampai dengan 19 tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Sementara itu United Nations (UN) menyebutkan, anak muda (youth) berusia 15-24 tahun. Kemudian disatukan dalam batasan kaum muda (young people) yang mencangkup usia 10-24 tahun.
Pada masa ini seorang individu akan sulit menjalani perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Adanya rassa ingin tau yang tinggi, menyebabkan remaja sering kali mencoba coba perilaku negatif seperti free seks, narkoba, miras, rokok, dll. Tetapi disisi lain ada kelompok remaja (peer education) yang menjadi tempat melatih keterampilan sosial dan membangun tanggung jawab kelompok seperti OSIS, PRAMUKA, PMR, dll.
Pada pokok pembahasan ini, remaja dapat disebut rintisan dewasa dan pola fikir merekapun kadang tapi mereka belum dapat disebut orang dewasa, karena perkembangan mereka belum maksimal.
Dalam menjalani kehidupan, remaja sangat peka terhadap stres, frustasi, dan konflik bukan saja yang berhubungan dengan dirinya, tetapi juga dengan lingkungannya. Selain itu mereka mulai belajar abstraksi dengan hal-hal akan datang dan mengerti bahwa ada resiko dari tindakannya (sebab-akibat).
Jika remaja dapat menyelesaikan tuntutan perkembangan pada usia sebelumnya, ia tidak akan mengalami banyak kesulitan dengan tuntutan perkembangan di masa remaja, namun jika tuntutan perkembangan sebelumnya tidak diselesaikan dengan baik remaja akan mengalami stres dan menghadapi banyak konflik karena tidak terlatih menyelesaikan masalah secara baik, akhirnya akan mencari penyelesaian secara mudah dan cepat walau kadang dibalik cara itu ujung-ujungnya merugikan.
Selain bimbingan dari keluarga dalam menemukan jati dirinya, agama menjadi pencetak karakter yang baik, filter dan benteng diri terhadap kebudayaan barat yang menyimpang yang masuk negara kita karena arus globalisasi.

No comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

 

Rainbow Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea