Tuesday, July 24, 2012

Hatimu adalah Setan Bagimu, namun Hatimu adalah Malaikat Bagimu

Posted by Devy Ratriana Amiati at 12:15 AM

Di bulan yang penuh barokah ini, terasa segala sesuatunya yang berhubungan dengan kebaikan terasa ringan, terasa mudah dilakukan dan anehnya selalu mejadi motivasi besar dalam hati. Bulan Ramadhan memang telah dikonsep oleh Allah sedemikian rupa hingga umat muslim yang menjalankan ibadah akan selalu termotivasi dan nyaman bercinta dengan RabbNya. Di tengah suasana yang indah ini namun kenapa masih saja ada suasana kesombongan, riya’, namimmah dan sifat-sifat buruk lain, padahal saat Ramadhan tiba setan untuk sementara waktu terbelenggu menggoda manusia?. Nah inilah hati, hati adalah indera terhalus, indera perasa, jika kita megamati bagaimana spons bekerja menyerap air maka kurang lebih sepeti itulah hati kita. Sebelum membahas lebih jauh, mari kita sepakati bersama, bahwa:
a.      Spons: HATI
b.      Air: Interaksi antar manusia
Spons adalah suatu media yang begitu empuk, halus, dan lunak yang akan terlihat mengambang bila tidak ada isinya. Saat spons mulai bekerja untuk menyerap air sebisa mungkin rongga-rongga kapiler pada spons akan menyerap sedikit demi sedikit air sekemampuannya sesuai luas permukaan dan daya tampung spons tersebut. Saat spons yang bekerja dengan maksimal dan semua unsur cair diserap, spons tersebut akan semakin mengecil dan berat. Bila zat yang diserap spons tercampur partikel kasar (pasir, cat, dll) maka saat dia mengering dia akan kotor bahkan akan mengeras.
Lalu bagaimana spons dapat disamakan dengan hati?
Hati manusia sangat halus, dan lembut bahkan memang lunak, bila dilihat dari tekstur yang sebenarnya memanglah demikian. Hati awalnya memang kosong. Kosong disini tidak kosong yang berati tidak ada isinya. Spons yang kosong saja masih ada udara yang mengisi, nah begitu pula hati. Hati yang tidak diasah dengan bermacam-macam interaksi dia akan merasakan sepi.
Saat hati mulai berinteraksi dan yang awalnya kosong mulai dimasuki berbagai macam rasa dia akan menerima semuanya, akan dia tampung semaksimal mungkin da sebagian rasa akan dilupakan dibuang sesuai kebutuhan. Rasa-rasa yang masuk pun tidak hanya rasa senang, bahagia, empati, dll namun disana ada rasa iri sombong, takabur, congkak, culas, pemarah, dll banyak toxin-toxin pengkontaminasi yang siap mengotori hati.
Lalu apa tugas setan?
Setan bertugas merayu indera, agar menggoda hati untuk menyerap unsur-unsur negatif itu. Unsur-unsur itupun seolah seperti logam berat yang akan terus mengendap bila tidak sedikit demi sedikit dibersihkan. Bahkan yang fatal, hati akan mengeras dan sulit di lunakkan karena kesombongan, riya’, culas, takabur dan kawan-kawannya akan mengendap mengisi celah-celah hati.
Ada Ustadz yang bilang seperti ini “Kyai setan itu malas mengganggu orang-orang yang hatinya sudah kotor. Karena tidak usah diganggupun mereka akan tetap bermaksiat, hatinya sudah dipenuhi racun. Jadi yang diutus mengganggu itu adalah setan kroco-kroco (setan biasa)”.
Lalu pernah saya membaca suatu buku, disana tertulis “Salah satu setan adalah hatimu sendiri” saya yang lugu pun binggung, apa maksut ungkapan itu. Berhari-hari saya renungi dan akhirnya saya pun mendapati sebuah alur dan kesimpulan bahwa ungkapan itu memanglah benar. Meski di bulan Ramadhan ini pintu-pintu neraka di tutup, setan dibelenggu (libur menggoda manusia), dan pintu surga di buka akhlak-akhlak buruk itu akan terus ada karena hati telah terkotori.
Beberapa hari yang lalu khotib sholat tarawih yang membahas masalah dosa mengatakan “Saat dosa itu diperbuat manusia, hati manusia yang awalya putih akan tenodai oleh satu titik hitam. Bila manusia melakukan dosa lagi, bertambah satu titik lagi. Nah bila melakukan dosa lagi, dan lagi titik hitam itu akan terus bertambah hingga hati itu menghitam. Dan penghapus yang ampuh membersihkannya adalah Dzikirullah. Dzikir sebagai salah satu tameng karena dari dzikir itu terucap ungkapan-ungkapan toyibbah yang membuktikan bahwa manusia itu lemah, manusia itu kecil, tidak punya apa-apa, dan semua yang ada berada digenggaman Allah subhanahu wa ta’ala”
Hati yang terbiasa dibersihkan dari noda-noda kemaksiatan hati akan melahirkan pribadi-pribadi bak malaikat. Pribadi-pribadi yang mawas diri, pribadi-pribadi yang akan membuat orang disekitarnya selalu nyaman dan senang di dekatnya, pribadi-pribadi yang akan selalu mengkoreksi diri, dan susah bahkan menangis bila ada noda-noda yang sulit dibersihkan. Inilah pribadi-pribadi teladan yang mewarisi akhlak Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam..
Hati cermin diri. Hatimu adalah setan setan mu, namun hatimu adalah malaikatmu.
Mari terus berbenah, dan terus berkendara di jalur yang telah di contohkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.. ^o^

0 comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

Tuesday, July 24, 2012

Hatimu adalah Setan Bagimu, namun Hatimu adalah Malaikat Bagimu


Di bulan yang penuh barokah ini, terasa segala sesuatunya yang berhubungan dengan kebaikan terasa ringan, terasa mudah dilakukan dan anehnya selalu mejadi motivasi besar dalam hati. Bulan Ramadhan memang telah dikonsep oleh Allah sedemikian rupa hingga umat muslim yang menjalankan ibadah akan selalu termotivasi dan nyaman bercinta dengan RabbNya. Di tengah suasana yang indah ini namun kenapa masih saja ada suasana kesombongan, riya’, namimmah dan sifat-sifat buruk lain, padahal saat Ramadhan tiba setan untuk sementara waktu terbelenggu menggoda manusia?. Nah inilah hati, hati adalah indera terhalus, indera perasa, jika kita megamati bagaimana spons bekerja menyerap air maka kurang lebih sepeti itulah hati kita. Sebelum membahas lebih jauh, mari kita sepakati bersama, bahwa:
a.      Spons: HATI
b.      Air: Interaksi antar manusia
Spons adalah suatu media yang begitu empuk, halus, dan lunak yang akan terlihat mengambang bila tidak ada isinya. Saat spons mulai bekerja untuk menyerap air sebisa mungkin rongga-rongga kapiler pada spons akan menyerap sedikit demi sedikit air sekemampuannya sesuai luas permukaan dan daya tampung spons tersebut. Saat spons yang bekerja dengan maksimal dan semua unsur cair diserap, spons tersebut akan semakin mengecil dan berat. Bila zat yang diserap spons tercampur partikel kasar (pasir, cat, dll) maka saat dia mengering dia akan kotor bahkan akan mengeras.
Lalu bagaimana spons dapat disamakan dengan hati?
Hati manusia sangat halus, dan lembut bahkan memang lunak, bila dilihat dari tekstur yang sebenarnya memanglah demikian. Hati awalnya memang kosong. Kosong disini tidak kosong yang berati tidak ada isinya. Spons yang kosong saja masih ada udara yang mengisi, nah begitu pula hati. Hati yang tidak diasah dengan bermacam-macam interaksi dia akan merasakan sepi.
Saat hati mulai berinteraksi dan yang awalnya kosong mulai dimasuki berbagai macam rasa dia akan menerima semuanya, akan dia tampung semaksimal mungkin da sebagian rasa akan dilupakan dibuang sesuai kebutuhan. Rasa-rasa yang masuk pun tidak hanya rasa senang, bahagia, empati, dll namun disana ada rasa iri sombong, takabur, congkak, culas, pemarah, dll banyak toxin-toxin pengkontaminasi yang siap mengotori hati.
Lalu apa tugas setan?
Setan bertugas merayu indera, agar menggoda hati untuk menyerap unsur-unsur negatif itu. Unsur-unsur itupun seolah seperti logam berat yang akan terus mengendap bila tidak sedikit demi sedikit dibersihkan. Bahkan yang fatal, hati akan mengeras dan sulit di lunakkan karena kesombongan, riya’, culas, takabur dan kawan-kawannya akan mengendap mengisi celah-celah hati.
Ada Ustadz yang bilang seperti ini “Kyai setan itu malas mengganggu orang-orang yang hatinya sudah kotor. Karena tidak usah diganggupun mereka akan tetap bermaksiat, hatinya sudah dipenuhi racun. Jadi yang diutus mengganggu itu adalah setan kroco-kroco (setan biasa)”.
Lalu pernah saya membaca suatu buku, disana tertulis “Salah satu setan adalah hatimu sendiri” saya yang lugu pun binggung, apa maksut ungkapan itu. Berhari-hari saya renungi dan akhirnya saya pun mendapati sebuah alur dan kesimpulan bahwa ungkapan itu memanglah benar. Meski di bulan Ramadhan ini pintu-pintu neraka di tutup, setan dibelenggu (libur menggoda manusia), dan pintu surga di buka akhlak-akhlak buruk itu akan terus ada karena hati telah terkotori.
Beberapa hari yang lalu khotib sholat tarawih yang membahas masalah dosa mengatakan “Saat dosa itu diperbuat manusia, hati manusia yang awalya putih akan tenodai oleh satu titik hitam. Bila manusia melakukan dosa lagi, bertambah satu titik lagi. Nah bila melakukan dosa lagi, dan lagi titik hitam itu akan terus bertambah hingga hati itu menghitam. Dan penghapus yang ampuh membersihkannya adalah Dzikirullah. Dzikir sebagai salah satu tameng karena dari dzikir itu terucap ungkapan-ungkapan toyibbah yang membuktikan bahwa manusia itu lemah, manusia itu kecil, tidak punya apa-apa, dan semua yang ada berada digenggaman Allah subhanahu wa ta’ala”
Hati yang terbiasa dibersihkan dari noda-noda kemaksiatan hati akan melahirkan pribadi-pribadi bak malaikat. Pribadi-pribadi yang mawas diri, pribadi-pribadi yang akan membuat orang disekitarnya selalu nyaman dan senang di dekatnya, pribadi-pribadi yang akan selalu mengkoreksi diri, dan susah bahkan menangis bila ada noda-noda yang sulit dibersihkan. Inilah pribadi-pribadi teladan yang mewarisi akhlak Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam..
Hati cermin diri. Hatimu adalah setan setan mu, namun hatimu adalah malaikatmu.
Mari terus berbenah, dan terus berkendara di jalur yang telah di contohkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.. ^o^

No comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

 

Rainbow Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea