Masih hangat
nama itu dalam qolbu ku
Tersisa, dan
melekat meski semua telah hilang
Hanya tinggal
satu
Do’a pun
terfocus pada satu
Namun sayang
dari sempurnanya do’a
Terdesir keganjalan
yang membuat kecewa
Tapi rasa
tidaklah berkurang
Aneh.. Baiknya
dibuang
Namun, sepertinya
kini waktunya aku benar-benar sendiri
Menyepi..
Dan lagi-lagi
yang akan jadi senjata hanya do’a
Do’a pelipur
lara
Do’a penuh
syair kecintaan diri yang sangat pada Illahi
Do’a agar
menjadi hamba-hamba yang selalu mensyukuri pemberian
Dan satu kata
“SEMANGAT untuk
Jiwa”
0 comments:
Post a Comment
Assalamu'alaikum wr.wb