Di bulan yang
penuh barokah ini, terasa segala sesuatunya yang berhubungan dengan kebaikan
terasa ringan, terasa mudah dilakukan dan anehnya selalu mejadi motivasi besar
dalam hati. Bulan Ramadhan memang telah dikonsep oleh Allah sedemikian rupa
hingga umat muslim yang menjalankan ibadah akan selalu termotivasi dan nyaman
bercinta dengan RabbNya. Di tengah suasana yang indah ini namun kenapa masih
saja ada suasana kesombongan, riya’, namimmah dan sifat-sifat buruk lain, padahal
saat Ramadhan tiba setan untuk sementara waktu terbelenggu menggoda manusia?.
Nah inilah hati, hati adalah indera terhalus, indera perasa, jika kita megamati
bagaimana spons bekerja menyerap air maka kurang lebih sepeti itulah hati kita.
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita sepakati bersama, bahwa:
a. Spons: HATI
b. Air: Interaksi antar manusia
Spons
adalah suatu media yang begitu empuk, halus, dan lunak yang akan terlihat
mengambang bila tidak ada isinya. Saat spons mulai bekerja untuk menyerap air
sebisa mungkin rongga-rongga kapiler pada spons akan menyerap sedikit demi
sedikit air sekemampuannya sesuai luas permukaan dan daya tampung spons
tersebut. Saat spons yang bekerja dengan maksimal dan semua unsur cair diserap,
spons tersebut akan semakin mengecil dan berat. Bila zat yang diserap spons
tercampur partikel kasar (pasir, cat, dll) maka saat dia mengering dia akan
kotor bahkan akan mengeras.
Lalu
bagaimana spons dapat disamakan dengan hati?
Hati manusia
sangat halus, dan lembut bahkan memang lunak, bila dilihat dari tekstur yang
sebenarnya memanglah demikian. Hati awalnya memang kosong. Kosong disini tidak
kosong yang berati tidak ada isinya. Spons yang kosong saja masih ada udara
yang mengisi, nah begitu pula hati. Hati yang tidak diasah dengan
bermacam-macam interaksi dia akan merasakan sepi.
Saat hati
mulai berinteraksi dan yang awalnya kosong mulai dimasuki berbagai macam rasa
dia akan menerima semuanya, akan dia tampung semaksimal mungkin da sebagian
rasa akan dilupakan dibuang sesuai kebutuhan. Rasa-rasa yang masuk pun tidak
hanya rasa senang, bahagia, empati, dll namun disana ada rasa iri sombong,
takabur, congkak, culas, pemarah, dll banyak toxin-toxin pengkontaminasi
yang siap mengotori hati.
Lalu apa
tugas setan?
Setan bertugas
merayu indera, agar menggoda hati untuk menyerap unsur-unsur negatif itu.
Unsur-unsur itupun seolah seperti logam berat yang akan terus mengendap bila
tidak sedikit demi sedikit dibersihkan. Bahkan yang fatal, hati akan mengeras
dan sulit di lunakkan karena kesombongan, riya’, culas, takabur dan
kawan-kawannya akan mengendap mengisi celah-celah hati.
Ada Ustadz
yang bilang seperti ini “Kyai setan itu malas mengganggu orang-orang yang
hatinya sudah kotor. Karena tidak usah diganggupun mereka akan tetap
bermaksiat, hatinya sudah dipenuhi racun. Jadi yang diutus mengganggu itu
adalah setan kroco-kroco (setan biasa)”.
Lalu pernah
saya membaca suatu buku, disana tertulis “Salah satu setan adalah hatimu
sendiri” saya yang lugu pun binggung, apa maksut ungkapan itu. Berhari-hari
saya renungi dan akhirnya saya pun mendapati sebuah alur dan kesimpulan bahwa
ungkapan itu memanglah benar. Meski di bulan Ramadhan ini pintu-pintu neraka di
tutup, setan dibelenggu (libur menggoda manusia), dan pintu surga di buka
akhlak-akhlak buruk itu akan terus ada karena hati telah terkotori.
Beberapa hari
yang lalu khotib sholat tarawih yang membahas masalah dosa mengatakan “Saat
dosa itu diperbuat manusia, hati manusia yang awalya putih akan tenodai oleh
satu titik hitam. Bila manusia melakukan dosa lagi, bertambah satu titik lagi.
Nah bila melakukan dosa lagi, dan lagi titik hitam itu akan terus bertambah
hingga hati itu menghitam. Dan penghapus yang ampuh membersihkannya adalah
Dzikirullah. Dzikir sebagai salah satu tameng karena dari dzikir itu terucap
ungkapan-ungkapan toyibbah yang membuktikan bahwa manusia itu lemah, manusia
itu kecil, tidak punya apa-apa, dan semua yang ada berada digenggaman Allah
subhanahu wa ta’ala”
Hati yang
terbiasa dibersihkan dari noda-noda kemaksiatan hati akan melahirkan
pribadi-pribadi bak malaikat. Pribadi-pribadi yang mawas diri, pribadi-pribadi
yang akan membuat orang disekitarnya selalu nyaman dan senang di dekatnya, pribadi-pribadi
yang akan selalu mengkoreksi diri, dan susah bahkan menangis bila ada noda-noda
yang sulit dibersihkan. Inilah pribadi-pribadi teladan yang mewarisi akhlak
Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam..
Hati cermin
diri. Hatimu adalah setan setan mu, namun hatimu adalah malaikatmu.
Mari terus
berbenah, dan terus berkendara di jalur yang telah di contohkan Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wassalam.. ^o^
0 comments:
Post a Comment
Assalamu'alaikum wr.wb