Segala puji bagi Allah yang
telah melimpahkan taufiq, rahmat, dan hidyahNya selalu sehingga kesulitan
apapun dapat terlalui dalam keistiqomahan. Sholawat serta salam selalu untuk
baginda Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam yang senantiasa menjadi uswah
hasanah sepanjang zaman.
Dibeberapa kesempatan seringkali
saya menjumpai beberapa problema yang menghantam wanita saat ini baik buku,
media masa yang membahas wanita tak ubahnya seperti udara yang terus memasuki
kerongkongan, hingga kadang kala yang penuh dengan pencemaran begitu menyesakkan
dada bila telah terurai dan menerobos bronkus dan bronkeulus paru-paru. Yah..
inilah wanita, kebanyakan laki-laki menyebutnya sosok lemah yang seringkali
tertindas dan menjadi korban ketidak adilan dan kadang juga dianggap kaum yang
nyleneh dan membangkang.
Wanita adalah bagian dari umat,
yang melahirkan bagian umat yang lain. Oleh karena hal itu dalam islam wanita
mendapat kedudukan yang tinggi baik sebagai ibu, saudara perempuan, anak perempuan,
ataupun istri. Dari buku-buku yang saya baca dapat disimpulkan bahwa hanya
agama islam yang memberikan wanita hak-haknya dan menguraikan
kewajiban-kewajubannya secra adil. Islam menjaga dan menjamin wanita agar
senantiasa dalam kebaikan dan perlindungan serta memberikan derajat yang tinggi
kepada mereka. Jika ada yang bilang bahwa wanita derajatnya jauh lebih rendah
dari laki-laki saya kurang setuju, karena sudah jelas bukan di beberapa ayat
dalam Al Quran Allah menjelaskan bahwa TIDAK AKAN PERNAH membeda-bedakan
amalan yang diperbuat laki-laki maupun perempuan.
Perbedaan diantara keduanya
hanya dalam hubungannya denagn tugas, karier yang tidak cocok dengan fitrah dan
karakteristik sebagai wanita. Maka tidak salah, sungguh sangat dan amat mat mat
tidak salah Allah melaknat kaum laki-laki (Jahiliyah) yang selalu merasa malu
dan marah sampai-sampai mengubur hidup-hidup anak perempuan yang dilahirkan
istrinya. Dan Allah sangat tidak salah jika melaknat kaum laki-laki (Jahiliyah)
yang menganggap wanita adalah barang dagangan, yang tidak memiliki hak kecuali
alat perbudakan, pemuas nafsu, dan lambang kehinaan. Selain itu wanita
jahiliyah kala itu dapat diwaris kan kepada anak, keluarga, dan kerabat
dekatnya apabila suaminya telah mati. Astagfirullah... Sungguh miris memang
bila kita menengok kembali penindasan yang terjadi saat itu, untuk sekedar
mencerdaskan diri saja wanita tidak punya daya karena kekolotan dan kefanatikan
kaum itu.
Namun dengan adalanya islam
semua praktik-praktik penindasan itu dibantah benar-benar oleh Allah, misal
Allah mengkhususkan masalah wanita dalam Surah An Nisaa, dan surat-surat yang
lain yang memparkan secara gamblang tentang hak wanita yang sarat penuh
keadilan. Selain itu tidak sedikit hadits-hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wassalam yang diriwayatkan oleh istri-istrinya terutama Ummul Mu’minun Aisyah
r.a yang sering kali menjadi rujukan problematika para sahabat sebelum dan
pasca wafatnya Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam dan tidak jarang beliau
memberikan argumn-argumennya yang cerdas dan cemerlang.
Pernah suatu ketika Ummu Salamah
r.a pernah protes pada rasulullah kok wahyu-wahyu dari Allah sering kali hanya
berbicara dalam konteks laki-laki,”Wahai Rasulullah, engkau menyebut laki-laki
pada saat hijrah dan kami tidak?” kemudian turunlah firman Allah sebagai
penenang
“Sesungguhnya Aku tidak
menyia-nyiakan orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun
perempuan..” (QS. Ali Imran : 195).
Wanita tidaklah boleh dilarang
untuk mendapat hak pendidikan, mempelajari ilmu-ilmu syariat, atau pengetahuan
umum. Wanita juga berhak menolak perjodohan tanpa meminta persetujuan. Selain
itu masalah hukuman pun juga tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan,
misal yang melakukan zina baik laki-laki atau perempuan sama2 dirajam dengan
jumlah lemparan batu yang sama, juga dengan hukuman mati (Qishash), dan lain
sebagainya.
Namun satu hal yang perlu
diperhatikan kembali, meski Al Quran telah membebaskan belenggu
penindasan-penidasan saat zaman jahiliyah. Wanita haruslah tetap mengingat
benar kewajibannya menjaga diri, memenuhi hak anak dan suami, dan
kewajiba-kewajiban lain yang sudah diputuskan secara PATEN oleh Al Quran
dan Hadits Rasulullah.
Mari sama-sama mengerti,
sama-sama memahami dan bersama-sama meniatkan segala sesuatunya bukan untuk
kerabat dan golongan namun hanya mengharap Ridho dari Allah swt.
I miss you
so much Ya Allah, Ya Rasul......
0 comments:
Post a Comment
Assalamu'alaikum wr.wb