1.
Temperatur peralihan solid
Wax memiliki temperatur yang cukup tinggi
di atas 37 derajat celcius. Selama terjadinya perubahan dari satu laticce ke
tipe laticce yang lain wax dapat dimanipulasi dengan baik tanpa adanya
kerusakan pada tekanan yang berlebih selain itu digunakan untuk menentukan
berbagai sifat-sifat dan keselarasannya untuk berbagai prosedur klinis di
laboratorium.
2. Termal ekspansi dan kontraksi
Wax dan komponen-komponennya memiliki
koefisien ekspansi terbesar diantara material-material lain yang digunakan di
bidang kedokteran gigi. Wax akan memuai pada saat mengalami kenaikan temperatur
dan mengalami kontraksi saat temperatur diturunkan.
3. Daya alir (flow)
Daya alir wax tidak diperlukan pada
temperatur kamar dan mulut, karena akan menyebabka kerusakan pada wax. Namun
pada saat pembentukan wax temperatur kamar sangat diperlukan untuk
membengkokkan dan melipat wax saat manipulasi.
4. Tekanan interna
Wax memiliki sifat termal konduksi yang
rendah sehingga sulit untuk mencapai panas yang seragam. Jika wax dibentuk atau
diadaptasikan ke suatu bentuk tanpa panas yang cukup sampai temperatur
peralihan ke solid, maka wax akan mengalami tekanan yang sangat kuat.
5. Sifat mudah pecah (Brittleness)
Pada beberapa dental wax, seperti inlay
wax kekerasan sangatlah diperlukan agar inlay wax dapat dicarving beberapa kali
sesuai dengan keinginan tanpa mengalami patah (Jamilah, 2009).
1.
Temperatur peralihan solid
Wax memiliki
temperatur yang cukup tinggi di atas 37 derajat celcius. Selama terjadinya
perubahan dari satu laticce ke tipe laticce yang lain wax dapat dimanipulasi
dengan baik tanpa adanya kerusakan pada tekanan yang berlebih selain itu
digunakan untuk menentukan berbagai sifat-sifat dan keselarasannya untuk
berbagai prosedur klinis di laboratorium.
2. Termal
ekspansi dan kontraksi
Wax dan
komponen-komponennya memiliki koefisien ekspansi terbesar diantara
material-material lain yang digunakan di bidang kedokteran gigi. Wax akan
memuai pada saat mengalami kenaikan temperatur dan mengalami kontraksi saat
temperatur diturunkan.
3. Daya alir
(flow)
Daya alir wax
tidak diperlukan pada temperatur kamar dan mulut, karena akan menyebabka
kerusakan pada wax. Namun pada saat pembentukan wax temperatur kamar sangat
diperlukan untuk membengkokkan dan melipat wax saat manipulasi.
4. Tekanan
interna
Wax memiliki
sifat termal konduksi yang rendah sehingga sulit untuk mencapai panas yang
seragam. Jika wax dibentuk atau diadaptasikan ke suatu bentuk tanpa panas yang
cukup sampai temperatur peralihan ke solid, maka wax akan mengalami tekanan
yang sangat kuat.
5. Sifat mudah
pecah (Brittleness)
Pada beberapa
dental wax, seperti inlay wax kekerasan sangatlah diperlukan agar inlay wax
dapat dicarving beberapa kali sesuai dengan keinginan tanpa mengalami patah
(Jamilah, 2009).
0 comments:
Post a Comment
Assalamu'alaikum wr.wb