“Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang
Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo’a
apabila dia berdo’a kepada Ku. Hendaklah mereka memenuhi (perintah) Ku dan
beriman kepada Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.
(QS. Al Baqarah : 186)
Sebuah kisah datang dari Baghdad,
kisah yang mengajarkan pada kita agar tidak meremehkan suatu perkataan.
Terlebih bila perkataan tersebut memancing seseorang untuk membenci kita dan
akhirnya mendo’akan dengan sesuatu yang buruk. Karena pada dasarnya tidak ada
penghalang antara manusia dengan Allah meski pun terlihat lemah, miskin, dan
tidak punya apa-apa. Selain itu belum tentu pula orang yang kita perolok lebih
baik dari pada kita.
Di suatu kota di daerah Baghdad tinggallah seorang menteri. Menteri
tersebut terkenal sebagai menteri yang angkuh lagi rakus. Pada suatu hari
menteri mengutus orang suruhannya untuk merampas secara paksa harta milik
seorang wanita tua. Perampasan paksa tersebut menyebabkan wanita tua itu tidak
lagi mempunyai harta benda karena semua barang berharganya telah diambil. Dan
wanita tua tersebut mencoba mendatangi sang menteri dengan menangis tersedu
meminta hartanya dikembalikan. Namun permintaan wanita tersebut tidak
sedikitpun dipedulikan oleh sang menteri.
Lalu wanita tua itu mengancam sang menteri,”Jika engkau tidak
mengabulkan permohonan ku, maka aku akan memohon kepada Allah agar
mencelakakanmu”
“Hahaha...” menteri tersebut tertawa,”Berdo’a saja sana, katanya
berdo’a disepertiga malam terakhir mustajab. Lakukan, aku tidak takut”
Wanita tua itupun pergi dan kata-katanya direalisasikan. Di setiap
sepertiga malam terakhir ia berdo’a agak menteri yang telah mengambil harta
bendanya tersebut dicelakakan Allah. Tibalah suatu waktu, wanita tua itu
berjalan di tengah pasar. Disana ia dapati seorang laki-laki yang diikat seraya
dicambuk atas keputusan hukuman dari Majelis Hakim. Wanita itu pun melihatnya,
ternyata ia adalah menteri yang pernah merampas harta bendanya. Ia dipecat dari
jabatannya dan semua harta bendanya disita oleh negara.
“Engkau dulu mengajarkan aku untuk berdo’a disepertiga malam
terakhir, ternyata terbukti bahwa sepertiga malam terakhir memang waktu terbaik
untuk memanjatkan do’a” sambil
meninggalkan sang mantan menteri yang dicambuk dan disaksikan banyak
orang di tengah pasar.
Secuplik kisah tersebut mengajarkan kita agar selalu berhati-hati
dalam perkataa dan perbuatan terlebih yang berhubungan dengan orang lain.
“Tiga do’a
yang dikabulkan, yaitu do’a orang yang berpuasa, do’a orang yang bepergian, dan
do’a orang yang teraniaya.” (HR.
Uqaili, dari Abu Hurairah)
”Ada tiga
doa yang tak akan ditolak oleh Allah SWT, yakni doa orang tua kepada anaknya,
doa orang yang teraniaya, dan doa seorang musafir.” (HR. Abu
Hurairah)
Selain 2
hadits di atas Allah juga berfirman dalam hadits qudsi:
“Demi
kemuliaan-Ku, Aku akan tolong orang yang teraniaya itu dalam waktu dekat.”
Mari
sama-sama belajar dan berhati-hati dalam berinteraksi, semoga bermanfaat.
Wallahu’alam..
0 comments:
Post a Comment
Assalamu'alaikum wr.wb