Sebuah kisah datang dari masyarakat
Basrah yang sedang dilanda kemelut sosial. Pada suatu hari datanglah seorang
ulama besar bernama Ibrahim bin Adham. Karena kemelut sosial yang tak kunjung
usai dan menyebabkan ketidak nyamanan semua yang tinggal di Basrah akhirnya
sebagian dari mereka datang pada Ibrahim bin Adham.
“Wahai Abu Ishak (nama panggilan
Ibrahim bin Adham), Allah berfirman dalam Al Quran agar kami berdo’a. Namun
kenapa do’a kami tidak dikabulkan padahal kami sudah berdo’a dan memohon
padaNya selama bertahun-tahun?”
Mendengar pengaduan yang diiringi
tangis dan wajah yang terlihat putus asa tersebut Ibrahim bin Adham pun
menjawab,”Wahai penduduk Bashara, do’a kalian tidak segera dikabulkan karena
hati kalian telah mati dalam sepuluh perkara”
“Wahai Abu Ishak, terangkan pada
kami apa saja sepuluh perkara itu!” desak salah satu diantara mereka
“(1) Bagaimana do’a kalain akan
dikanulkan sedangkan kalian mengakui kekuasaan Allah namun kalian tidak
memenuhi hak-hakNya, (2) Setiap hari kalian membaca Al Quran namun kalian tidak
mengamalkan isinya, (3) Kalian mengaku mencintai Rasulullah saw namun nyatanya
kalian tidak mengikuti sunnah-sunnah yang dicontohkan Rasulullah saw, (4) Hampir
setiap waktu kalian membaca ta’awudz dan meminta perlindungan pada Allah agar
dijaga dari godaan setan namun kalian memberi makan setan-setan tersebut dan
mengikuti langkah-langkahnya, (5) Kalian selalu mengatakan ingin masuk surga
namun perbuatan kalian bertentangan dengan keinginan itu, (6) Katanya juga
kalian tak ingin masuk neraka namun kalian justru mencampakkan diri masuk ke
dalamnya, (7) Kata kalian maut itu adalah keniscayaan namun kalian tidak
mempersiapkan diri menghadapinya, (8) Selain itu kalian sibuk mencari-cari
kesalahan orang namun kalian tidak melihat kesalahan kalian sendiri, (9) Setiap
saat kalain menikmati karunia Allah swt namun kalian lupa mensyukurinya, (10)
dan yang terakhir kalian sering menguburkan jenazah saudara kalian namun kalian
tidak mengambil pelajaran dari pristiwa itu.”
Mendengar ucapan Ibrahim bin Adham
beberapa perwakilan penduduk yang datang tampak memucat dan terlihat semakin
tak berdaya menyesali kesalahannya.
“Wahai penduduk Bashrah, ingatlah
sabda Rasulullah saw {Berdo’alah kepada Allah, tetapi kalian harus yakin akan
dikabulkan. Hanya saja kalian harus tahu bahwa Allah swt tidak berkenan
mengabulkan do’a dari hati yang lalai dan main-main}. Wahai penduduk Bashrah
Allah memang telah menjanjikan bagi orang yan berdo’a kepadaNya akan
dikabulkan, seperti yang tertera dalam Al Quran {Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdo’a apabila ia berdo’a kapada-Ku} akan tetapi ayat selanjutnya
menjelaskan bahwa Allah swt mensyaratkan bagi hamba-hambaNya {...maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar selalu dalam kebenaran}>>QS. Al-Baqarah : 186
Semoga Allah swt selalu membukakan pintu rahmat dan hidayahNya kepada kita, dan senantiasa mendengar do'a kita.. amien
Semoga Allah swt selalu membukakan pintu rahmat dan hidayahNya kepada kita, dan senantiasa mendengar do'a kita.. amien
0 comments:
Post a Comment
Assalamu'alaikum wr.wb