Menjalankan
segala perintah dan menjauhi larangan adalah ungkapan singkat dan ringkas untuk
menjelaskan definisi dari ketakwaan. Tak jauh beda dengan makanan semakin kecil
dan lembut maka akan semakin mudah dicerna dan penyerapan nutrisinya pun akan
lebih cepat. Secara bahasa Taqwa dapat bermakna protection (dalam bahasa
inggris) atau sebuah benteng diri. Mencoba membaca kupasan sebuah majalah
bertemu dengan lima arti dari kalimat taqwa.
·
Definisi taqwa yang pertama
adalah al khauf dan al khasyah yang artinya rasa takut
“Wahai
manusia! Bertaqwalah kepada Tuhammu ; sungguh (hari) kiamat itu adalah suatu (kejadian)
yang sangat besar” (QS. Al Hajj : 1)
·
Definisi taqwa yang kedua
adalah al ibadah atau peribadahan
“....”Peringatkanlah
(hamba-hamba-Ku), bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, maka hendaklah kamu
bertaqwa kepada-Ku”” (QS. An Nahl : 2)
·
Definisi taqwa yang ketiga
meninggalkan maksiat
“.... Masukilah
rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu
beruntung” (QS. Al Baqarah : 189)
·
Definisi taqwa yang keempat
adalah at tauhid atau pengesaan
“Sesungguhnya
orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah
orang-orang yang telah diuji hatinya oleh Allah untuk bertaqwa............” (QS.
Al Hujurat : 3)
·
Dan definisi taqwa yang kelima
adalah al ikhlas atau kelegowoan (bahasa jawa) atau dapat juga disebut
kerelaan demi mengharap ridha Allah
“.... Barang
siapa mengagungkan syiar-syiar Allah maka sesungguhnya hal itu timbul dari
ketawaan hati.” (QS. Al Hajj : 32)
Adapun makana
istilah taqwa, Imam al Halimi menjelaskan,”Hakikat takwa itu melaksanakan semua
perintah, baik yang wajib maupun yang sunnah, dan menjauhi semua larangan, yang
makruh dan yang tidak perlu karena tujuan utama dari sifat taqwa adalah
membentengi diri dari neraka. Namun pada pengaplikasiannya makna taqwa sering
mengerucut pada rasa takut kepada Allah. Di dalam Al Quran, kata taqwa sering
beriringan dengan lafzhul Jalalah (kata Allah) misalnya “ittaqullah...”
yang kemudian sering diterjemahkan menjadi “takutlah kalian kepada Allah”
Ibnu Rajab al
Hambali mengatakan,”Jika kata taqwa beriringan dengan kata Allah, maka maknanya
adalah “takutlah akan kemurkaan-Nya” karena hal itulah yang semestinya paling
ditakuti manusia. Sebab dari murka-Nyalah hukuman dunia maupun akhirat datang.
Rasa takut inilah yang kemudian menimbulkan sikap kehati-hatian terhadap semua
yang dilarang ataupun yang diperintahkan. Sehingga ketika Abu Hurairah ditanya
tentang taqwa,
beliau
bertanya pada seseorang,”Pernahkah kamu melewati jalanan yang penuh duri?”
“Pernah” jawab
orang tersebut
Lalu Abu
Hurairah kembali bertanya,“Lantas apa yang kau lakukan?”
“Jika aku
melihat duri, aku minggir, berjingkrak melewatinya”
Sambil
tersenyum Abu Hurairah menjawab,”Nah, itulah taqwa”
"....Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Dan bertaqwalah kepada Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal." (QS. Al Baqarah : 197)
"....Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Dan bertaqwalah kepada Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal." (QS. Al Baqarah : 197)
Wallahu’alam, semoga bermanfaat ^_^
Sumber: Majalah Ar-Risalah edisi
87
0 comments:
Post a Comment
Assalamu'alaikum wr.wb