Wednesday, January 25, 2012

Do’a Yang Tak Terkabul

Posted by Devy Ratriana Amiati at 8:29 PM



            Sebuah kisah datang dari masyarakat Basrah yang sedang dilanda kemelut sosial. Pada suatu hari datanglah seorang ulama besar bernama Ibrahim bin Adham. Karena kemelut sosial yang tak kunjung usai dan menyebabkan ketidak nyamanan semua yang tinggal di Basrah akhirnya sebagian dari mereka datang pada Ibrahim bin Adham.

            “Wahai Abu Ishak (nama panggilan Ibrahim bin Adham), Allah berfirman dalam Al Quran agar kami berdo’a. Namun kenapa do’a kami tidak dikabulkan padahal kami sudah berdo’a dan memohon padaNya selama bertahun-tahun?”

            Mendengar pengaduan yang diiringi tangis dan wajah yang terlihat putus asa tersebut Ibrahim bin Adham pun menjawab,”Wahai penduduk Bashara, do’a kalian tidak segera dikabulkan karena hati kalian telah mati dalam sepuluh perkara”

            “Wahai Abu Ishak, terangkan pada kami apa saja sepuluh perkara itu!” desak salah satu diantara mereka
          “(1) Bagaimana do’a kalain akan dikanulkan sedangkan kalian mengakui kekuasaan Allah namun kalian tidak memenuhi hak-hakNya, (2) Setiap hari kalian membaca Al Quran namun kalian tidak mengamalkan isinya, (3) Kalian mengaku mencintai Rasulullah saw namun nyatanya kalian tidak mengikuti sunnah-sunnah yang dicontohkan Rasulullah saw, (4) Hampir setiap waktu kalian membaca ta’awudz dan meminta perlindungan pada Allah agar dijaga dari godaan setan namun kalian memberi makan setan-setan tersebut dan mengikuti langkah-langkahnya, (5) Kalian selalu mengatakan ingin masuk surga namun perbuatan kalian bertentangan dengan keinginan itu, (6) Katanya juga kalian tak ingin masuk neraka namun kalian justru mencampakkan diri masuk ke dalamnya, (7) Kata kalian maut itu adalah keniscayaan namun kalian tidak mempersiapkan diri menghadapinya, (8) Selain itu kalian sibuk mencari-cari kesalahan orang namun kalian tidak melihat kesalahan kalian sendiri, (9) Setiap saat kalain menikmati karunia Allah swt namun kalian lupa mensyukurinya, (10) dan yang terakhir kalian sering menguburkan jenazah saudara kalian namun kalian tidak mengambil pelajaran dari pristiwa itu.”

            Mendengar ucapan Ibrahim bin Adham beberapa perwakilan penduduk yang datang tampak memucat dan terlihat semakin tak berdaya menyesali kesalahannya.

            “Wahai penduduk Bashrah, ingatlah sabda Rasulullah saw {Berdo’alah kepada Allah, tetapi kalian harus yakin akan dikabulkan. Hanya saja kalian harus tahu bahwa Allah swt tidak berkenan mengabulkan do’a dari hati yang lalai dan main-main}. Wahai penduduk Bashrah Allah memang telah menjanjikan bagi orang yan berdo’a kepadaNya akan dikabulkan, seperti yang tertera dalam Al Quran {Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia berdo’a kapada-Ku} akan tetapi ayat selanjutnya menjelaskan bahwa Allah swt mensyaratkan bagi hamba-hambaNya {...maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar selalu dalam kebenaran}>>QS. Al-Baqarah : 186


Semoga Allah swt selalu membukakan pintu rahmat dan hidayahNya kepada kita, dan senantiasa mendengar do'a kita.. amien



0 comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

Wednesday, January 25, 2012

Do’a Yang Tak Terkabul




            Sebuah kisah datang dari masyarakat Basrah yang sedang dilanda kemelut sosial. Pada suatu hari datanglah seorang ulama besar bernama Ibrahim bin Adham. Karena kemelut sosial yang tak kunjung usai dan menyebabkan ketidak nyamanan semua yang tinggal di Basrah akhirnya sebagian dari mereka datang pada Ibrahim bin Adham.

            “Wahai Abu Ishak (nama panggilan Ibrahim bin Adham), Allah berfirman dalam Al Quran agar kami berdo’a. Namun kenapa do’a kami tidak dikabulkan padahal kami sudah berdo’a dan memohon padaNya selama bertahun-tahun?”

            Mendengar pengaduan yang diiringi tangis dan wajah yang terlihat putus asa tersebut Ibrahim bin Adham pun menjawab,”Wahai penduduk Bashara, do’a kalian tidak segera dikabulkan karena hati kalian telah mati dalam sepuluh perkara”

            “Wahai Abu Ishak, terangkan pada kami apa saja sepuluh perkara itu!” desak salah satu diantara mereka
          “(1) Bagaimana do’a kalain akan dikanulkan sedangkan kalian mengakui kekuasaan Allah namun kalian tidak memenuhi hak-hakNya, (2) Setiap hari kalian membaca Al Quran namun kalian tidak mengamalkan isinya, (3) Kalian mengaku mencintai Rasulullah saw namun nyatanya kalian tidak mengikuti sunnah-sunnah yang dicontohkan Rasulullah saw, (4) Hampir setiap waktu kalian membaca ta’awudz dan meminta perlindungan pada Allah agar dijaga dari godaan setan namun kalian memberi makan setan-setan tersebut dan mengikuti langkah-langkahnya, (5) Kalian selalu mengatakan ingin masuk surga namun perbuatan kalian bertentangan dengan keinginan itu, (6) Katanya juga kalian tak ingin masuk neraka namun kalian justru mencampakkan diri masuk ke dalamnya, (7) Kata kalian maut itu adalah keniscayaan namun kalian tidak mempersiapkan diri menghadapinya, (8) Selain itu kalian sibuk mencari-cari kesalahan orang namun kalian tidak melihat kesalahan kalian sendiri, (9) Setiap saat kalain menikmati karunia Allah swt namun kalian lupa mensyukurinya, (10) dan yang terakhir kalian sering menguburkan jenazah saudara kalian namun kalian tidak mengambil pelajaran dari pristiwa itu.”

            Mendengar ucapan Ibrahim bin Adham beberapa perwakilan penduduk yang datang tampak memucat dan terlihat semakin tak berdaya menyesali kesalahannya.

            “Wahai penduduk Bashrah, ingatlah sabda Rasulullah saw {Berdo’alah kepada Allah, tetapi kalian harus yakin akan dikabulkan. Hanya saja kalian harus tahu bahwa Allah swt tidak berkenan mengabulkan do’a dari hati yang lalai dan main-main}. Wahai penduduk Bashrah Allah memang telah menjanjikan bagi orang yan berdo’a kepadaNya akan dikabulkan, seperti yang tertera dalam Al Quran {Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia berdo’a kapada-Ku} akan tetapi ayat selanjutnya menjelaskan bahwa Allah swt mensyaratkan bagi hamba-hambaNya {...maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar selalu dalam kebenaran}>>QS. Al-Baqarah : 186


Semoga Allah swt selalu membukakan pintu rahmat dan hidayahNya kepada kita, dan senantiasa mendengar do'a kita.. amien



No comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

 

Rainbow Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea