Wednesday, January 18, 2012

Wanita, Luka, dan Perasaan

Posted by Devy Ratriana Amiati at 7:45 AM


Pembahasana ini memang sering kali di bahas di berbagai tulisan dalam blog dan artikel. Mencoba saya mengulas kembali. Sebelum saya bahas tahu kah kita dengan gambar ini???




Saya mengilustrasikan hati wanita seperti epidermis atas yang begitu peka terhadap rangsangan sentuhan baik panas, dingin, halus, kasar, dan lain sebagainya yang apabila sedikit saja terluka terasa nyeris, sakit, juga perih. Kodrat manusia selalu salah dan lupa merupakan pembawaan namun tidak dibenarkan bila dijadikan suatu alasan terhadap perkara-perkara salah yang terjadi berulang kali. Wanita adalah individu yang penuh kemudzorotan, baik dilihat dari sisi umum maupun khusus. Pembawaan yang lembut, penuh kasih sayang, dan selalu dipenuhi keindahan sering kali dimanfaatkan setan untuk mencari celah hingga akhirnya mengemas tipu daya yang bergejolak dosa dalam berbagai sikap, tindakan, bahkan ucapan.

Hubungan Luka dan Perasaan?

            Saya mengilustrasikan luka sebagai dosa/kesalahan, yang harus disembuhkan secara bertahap dengan betadine (Ilmu dan Iman) agar cepat mengering dan kembali seperti semula. Penetesan yang dilakukan pada luka pun tidak boleh sembarangan, perlu ada perlakuan khusus agar tidak terlalu sakit. Karena kandungan antiseptik akan dengan cepat membunuh kuman sehingga apabila seseorang merasakan sakit, dapat dipastikan ia tidak merasakan kenyamanan dalam pengobatan tahap awal ini dan pasti akan melakukan penolakan seperti mengibaskan luka menjauhkan dari betadine, atau mengusap betadine.


Kemudian setelah diberi betadine, luka tersebut ditambal dengan hansaplas (perlakuan khusus) agar cepat mengering. Hansaplas adalah sejenis kasa mini praktis untuk menambal luka. Hansaplas mempunyai fungsi ganda selain menutup luka hingga menggering juga mengandung antiseptik untuk membunuh bakteri-bakteri yang terselip saat terjadinya luka. Cara pemakaiaannya pun tidak sembarangan, asala tempel, namun tetap dengan kesabaran dan pelan-pelan. Begitu halnya den dalam pentransferan ilmu dan iman pada wanita jangan sampai langsung menggurui, dan langsung menyalahkan dengan kata-kata kasar. Meski ketegasan itu perlu namun yang perlu difahami adalah rasa empaty, senyuman, serta kelembutan sangat diperlukan agar efect dari pentransferan ilmu tersebut dapat diterima secara legowo meski terasa sakit.



Dan tahap terakhir adalah pemisahan antara kulit dengan epidermis yang saya sebut nasehat, dan disinilah letak paling rawan dan mendebarkan dari hasil akhir pengobatan suatu luka dengan hansaplas. Apabila pemisahan tersebut dilakukan dengan kasar, bisa dipastikan dan jelas/pasti epidermis yang telah pulih membentuk jaringan baru akan terangkat bersama hansaplas yang dilepas. Dan apabila pemisahan tersebut dilakukan dengan pelan dan lembut, tidak akan merusak epidermis baru. Begitu juga wanita. Meski betadine (ilmu+iman) dan hansaplas (perlakuan khusus) telah berupaya menyembuhkan luka (dosa/kesalahan), pasti  luka (dosa/kesalahan) belum dapat sembuh secara maksimal. Maka dari itu mengapa perlu adanya ketlatenan, kesabaran, diiringi do’a agar saat pelepasan tidak merusak epidermis baru. Karena Menyalahkan dengan kasar karena belum dapat berubah total dapat menggagalkan tahap-tahap sebelumnya yang akhirnya menimbulkan luka baru yang dapat sembuh namun bekasnya tidak dapat hilang.



REHAT:
Maka dari itu mengapa, berhati-hatilah meluruskan pemahaman salah yang dilakukan wanita. Jika memang sebagian wanita memang memainkan logika dan mempunyai daya toleransi serta pemaaf tinggi namun sebagian besar wanita lebih condong pada pemakaian perasaan dan cepat menyimpulkan sesuatu sebelum benar-benar menimbang dan memikirkannya.


"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut" (QS. Thaahaa:44)





0 comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

Wednesday, January 18, 2012

Wanita, Luka, dan Perasaan



Pembahasana ini memang sering kali di bahas di berbagai tulisan dalam blog dan artikel. Mencoba saya mengulas kembali. Sebelum saya bahas tahu kah kita dengan gambar ini???




Saya mengilustrasikan hati wanita seperti epidermis atas yang begitu peka terhadap rangsangan sentuhan baik panas, dingin, halus, kasar, dan lain sebagainya yang apabila sedikit saja terluka terasa nyeris, sakit, juga perih. Kodrat manusia selalu salah dan lupa merupakan pembawaan namun tidak dibenarkan bila dijadikan suatu alasan terhadap perkara-perkara salah yang terjadi berulang kali. Wanita adalah individu yang penuh kemudzorotan, baik dilihat dari sisi umum maupun khusus. Pembawaan yang lembut, penuh kasih sayang, dan selalu dipenuhi keindahan sering kali dimanfaatkan setan untuk mencari celah hingga akhirnya mengemas tipu daya yang bergejolak dosa dalam berbagai sikap, tindakan, bahkan ucapan.

Hubungan Luka dan Perasaan?

            Saya mengilustrasikan luka sebagai dosa/kesalahan, yang harus disembuhkan secara bertahap dengan betadine (Ilmu dan Iman) agar cepat mengering dan kembali seperti semula. Penetesan yang dilakukan pada luka pun tidak boleh sembarangan, perlu ada perlakuan khusus agar tidak terlalu sakit. Karena kandungan antiseptik akan dengan cepat membunuh kuman sehingga apabila seseorang merasakan sakit, dapat dipastikan ia tidak merasakan kenyamanan dalam pengobatan tahap awal ini dan pasti akan melakukan penolakan seperti mengibaskan luka menjauhkan dari betadine, atau mengusap betadine.


Kemudian setelah diberi betadine, luka tersebut ditambal dengan hansaplas (perlakuan khusus) agar cepat mengering. Hansaplas adalah sejenis kasa mini praktis untuk menambal luka. Hansaplas mempunyai fungsi ganda selain menutup luka hingga menggering juga mengandung antiseptik untuk membunuh bakteri-bakteri yang terselip saat terjadinya luka. Cara pemakaiaannya pun tidak sembarangan, asala tempel, namun tetap dengan kesabaran dan pelan-pelan. Begitu halnya den dalam pentransferan ilmu dan iman pada wanita jangan sampai langsung menggurui, dan langsung menyalahkan dengan kata-kata kasar. Meski ketegasan itu perlu namun yang perlu difahami adalah rasa empaty, senyuman, serta kelembutan sangat diperlukan agar efect dari pentransferan ilmu tersebut dapat diterima secara legowo meski terasa sakit.



Dan tahap terakhir adalah pemisahan antara kulit dengan epidermis yang saya sebut nasehat, dan disinilah letak paling rawan dan mendebarkan dari hasil akhir pengobatan suatu luka dengan hansaplas. Apabila pemisahan tersebut dilakukan dengan kasar, bisa dipastikan dan jelas/pasti epidermis yang telah pulih membentuk jaringan baru akan terangkat bersama hansaplas yang dilepas. Dan apabila pemisahan tersebut dilakukan dengan pelan dan lembut, tidak akan merusak epidermis baru. Begitu juga wanita. Meski betadine (ilmu+iman) dan hansaplas (perlakuan khusus) telah berupaya menyembuhkan luka (dosa/kesalahan), pasti  luka (dosa/kesalahan) belum dapat sembuh secara maksimal. Maka dari itu mengapa perlu adanya ketlatenan, kesabaran, diiringi do’a agar saat pelepasan tidak merusak epidermis baru. Karena Menyalahkan dengan kasar karena belum dapat berubah total dapat menggagalkan tahap-tahap sebelumnya yang akhirnya menimbulkan luka baru yang dapat sembuh namun bekasnya tidak dapat hilang.



REHAT:
Maka dari itu mengapa, berhati-hatilah meluruskan pemahaman salah yang dilakukan wanita. Jika memang sebagian wanita memang memainkan logika dan mempunyai daya toleransi serta pemaaf tinggi namun sebagian besar wanita lebih condong pada pemakaian perasaan dan cepat menyimpulkan sesuatu sebelum benar-benar menimbang dan memikirkannya.


"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut" (QS. Thaahaa:44)





No comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

 

Rainbow Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea