Sunday, January 8, 2012

Karies Gigi

Posted by Devy Ratriana Amiati at 5:24 PM


                               
Karies berasal dari bahasa Latin yaitu caries yang artinya kebusukan. Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam microbial dari substrat sehingga timbul destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas.

Dengan perkataan lain, dimana prosesnya terjadi terus berjalan ke bagian yang lebih dalam dari gigi sehingga membentuk lubang yang tidak dapat diperbaiki kembali oleh tubuh melalui proses penyembuhan, pada proses ini terjadi demineralisasi yang disebabkan oleh adanya interaksi kuman,karbohidrat yang sesuai pada permukaan gigi dan waktu.

Plak adalah lapisan bakteri yang melekat pada gigi, dan tidak berwarna. Plak memberikan “rasa tebal”  pada gigi dan menjadi semakin jelas terlihat apabila gigi tidak disikat. Plak terbentuk ketika makanan yang mengandung karbohidrat (gula dan tepung) seperti susu, minuman soda, kue keringkue basah ataupun permen tertinggal pada gigi.
Bakteri yang ada di dalam mulut tumbuh dalam zat makanan ini dan membentuk asam. Lambat laun, asam yang terbentuk merusak lapisan email, dan menyebabkan kerusakan gigi. Plak dapat berkembang hingga keakar gigi, di bawah gusi dan dapat menyebabkan kerusakan tulang yang menopang gigi.
Pada rongga mulut yang hangat dan lembab, terdapat mikroorganisme (bakteri dan jamur) yang hidup dari gula dan substansi lain hasil dari sisa makanan. Beberapa dari mikroorganisme ini membentuk lapisan pada gigi dan rongga antar gigi yaitu plak. Ketika terdapat gula, bakteri akan menghasilkan asam yang dapat merusak gigi. Plak akan terbentuk pada rongga antar gigi dan gusi yang mana sulit untuk dijangkau dengan sikat gigi. Plak tidak dapat dibersihkan hanya dengan air.
Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Asam yang diproduksi tersebut mempengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH rendah.

Gigi akan mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5 proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.

NMC(Nursing Mouuth Caries) merupakan suatu keadaan yang menggambarkan karies pada anak dimana dihubungkan dengan kebiasaan minum susu menggunakan botol susu yang berisi cairan karbohidrat yang dapat diragikan maupun cairan manis lainnya seperti susu dan jus buah sepanjang hari dan saat tidur siang maupun malam hari.

Pendapat lain NMC adalah suatu bentuk karies rampan yang bersifat agresif yang biasanya dihubungkan dengan pemberian susu yang tidak tepat bukan hanya melalui botol yang mengandung cairan manis tapi juga melalui pemberian air susu ibu (ASI) dalam jangka waktu yang lama.Istilah NMC dipakai untuk menunjukkan kerusakan karies yang sangat luas pada bayi dan anak-anak. Kondisi ini dikenal sebagai karies gigi sulung yang umumnya terjadi setelah beberapa bulan erupsi yang mengenai gigi anterior rahang atas dan molar sulung khususnya pada anak-anak usia 0-3 tahun.

Pada tahun 1985 telah dilakukan penelitian oleh Lina Natamiharja mengenai nursing caries dan hubungannya dengan kebiasaan pemberian air susu ibu dan makanan melalui botol pada anak balita di Kota Madya Medan dan ditemukan pola nursing caries yang terjadi gigi geligi dirahang atas yang paling banyak terserang karies botol adalah gigi insisivus sentralis, makin ke lateral persentasenya makin kecil dan yang paling sedikit adalah gigi molar dua.

Pada saat menghisap puting susu atau botol dot, secara normal posisi putting susu ibu atau dot akan berada di palatum dan cairan akan menggenangi seluruh gigi kecuali gigi insisivus bawah dan cairan akan ditelan oleh si anak. Jika proses ini terus berlangsung pada saat anak meminum susu dalam keadaan tidur sepanjang malam dalam kondisi tertidur atau anak tertidur ketika sedang menghisap dotnya, cairan yang tergenang dalam rongga mulut anak yang mengandung karbohidrat akan terfermentasi yang akan menjadi suplai makanan bagi bakteri dan nantinya akan dimetabolisme menjadi asam yang dapat melarutkan struktur gigi yang terpapar, inilah awal terjadinya karies.                                                   
Studi oleh Carvalho et all (1989) menunjukkan bahwa pada masa ini permukaan oklusal (kunyah) gigi molar pertama sedang berkembang, pada masa ini gigi rentan karies sampai maturasi kedua (pematangan jaringan gigi) selesai selama 2 tahun.

Faktor yang berperan mempengaruhi aktifitas karies gigi yaitu :
• Host (gigi)
• Karbohidrat
• Mikroorganisme (faktor paling aktif)
• Waktu

Ke empat faktor ini harus ada, bila salah satu faktor tidak ada maka karies tidak terbentuk. Ini disebabkan keempat faktor ini merupakan lingkaran yang saling terkait, dengan karies ditengahnyaBentuk anatomis gigi sulung dan letaknya pada lekung gigi menentukan kerentanannya terhadap serangan karies. Gigi molar jauh lebihrentan terhadap karies dibandingkan gigi lain. Hasil penelitian menunjukkan gigimolar satu tetap merupakan gigi yang mudah terserang karies dengan presentase 66 – 88 % diantara semua gigi pada anak-anak.

0 comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

Sunday, January 8, 2012

Karies Gigi



                               
Karies berasal dari bahasa Latin yaitu caries yang artinya kebusukan. Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam microbial dari substrat sehingga timbul destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas.

Dengan perkataan lain, dimana prosesnya terjadi terus berjalan ke bagian yang lebih dalam dari gigi sehingga membentuk lubang yang tidak dapat diperbaiki kembali oleh tubuh melalui proses penyembuhan, pada proses ini terjadi demineralisasi yang disebabkan oleh adanya interaksi kuman,karbohidrat yang sesuai pada permukaan gigi dan waktu.

Plak adalah lapisan bakteri yang melekat pada gigi, dan tidak berwarna. Plak memberikan “rasa tebal”  pada gigi dan menjadi semakin jelas terlihat apabila gigi tidak disikat. Plak terbentuk ketika makanan yang mengandung karbohidrat (gula dan tepung) seperti susu, minuman soda, kue keringkue basah ataupun permen tertinggal pada gigi.
Bakteri yang ada di dalam mulut tumbuh dalam zat makanan ini dan membentuk asam. Lambat laun, asam yang terbentuk merusak lapisan email, dan menyebabkan kerusakan gigi. Plak dapat berkembang hingga keakar gigi, di bawah gusi dan dapat menyebabkan kerusakan tulang yang menopang gigi.
Pada rongga mulut yang hangat dan lembab, terdapat mikroorganisme (bakteri dan jamur) yang hidup dari gula dan substansi lain hasil dari sisa makanan. Beberapa dari mikroorganisme ini membentuk lapisan pada gigi dan rongga antar gigi yaitu plak. Ketika terdapat gula, bakteri akan menghasilkan asam yang dapat merusak gigi. Plak akan terbentuk pada rongga antar gigi dan gusi yang mana sulit untuk dijangkau dengan sikat gigi. Plak tidak dapat dibersihkan hanya dengan air.
Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Asam yang diproduksi tersebut mempengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH rendah.

Gigi akan mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5 proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.

NMC(Nursing Mouuth Caries) merupakan suatu keadaan yang menggambarkan karies pada anak dimana dihubungkan dengan kebiasaan minum susu menggunakan botol susu yang berisi cairan karbohidrat yang dapat diragikan maupun cairan manis lainnya seperti susu dan jus buah sepanjang hari dan saat tidur siang maupun malam hari.

Pendapat lain NMC adalah suatu bentuk karies rampan yang bersifat agresif yang biasanya dihubungkan dengan pemberian susu yang tidak tepat bukan hanya melalui botol yang mengandung cairan manis tapi juga melalui pemberian air susu ibu (ASI) dalam jangka waktu yang lama.Istilah NMC dipakai untuk menunjukkan kerusakan karies yang sangat luas pada bayi dan anak-anak. Kondisi ini dikenal sebagai karies gigi sulung yang umumnya terjadi setelah beberapa bulan erupsi yang mengenai gigi anterior rahang atas dan molar sulung khususnya pada anak-anak usia 0-3 tahun.

Pada tahun 1985 telah dilakukan penelitian oleh Lina Natamiharja mengenai nursing caries dan hubungannya dengan kebiasaan pemberian air susu ibu dan makanan melalui botol pada anak balita di Kota Madya Medan dan ditemukan pola nursing caries yang terjadi gigi geligi dirahang atas yang paling banyak terserang karies botol adalah gigi insisivus sentralis, makin ke lateral persentasenya makin kecil dan yang paling sedikit adalah gigi molar dua.

Pada saat menghisap puting susu atau botol dot, secara normal posisi putting susu ibu atau dot akan berada di palatum dan cairan akan menggenangi seluruh gigi kecuali gigi insisivus bawah dan cairan akan ditelan oleh si anak. Jika proses ini terus berlangsung pada saat anak meminum susu dalam keadaan tidur sepanjang malam dalam kondisi tertidur atau anak tertidur ketika sedang menghisap dotnya, cairan yang tergenang dalam rongga mulut anak yang mengandung karbohidrat akan terfermentasi yang akan menjadi suplai makanan bagi bakteri dan nantinya akan dimetabolisme menjadi asam yang dapat melarutkan struktur gigi yang terpapar, inilah awal terjadinya karies.                                                   
Studi oleh Carvalho et all (1989) menunjukkan bahwa pada masa ini permukaan oklusal (kunyah) gigi molar pertama sedang berkembang, pada masa ini gigi rentan karies sampai maturasi kedua (pematangan jaringan gigi) selesai selama 2 tahun.

Faktor yang berperan mempengaruhi aktifitas karies gigi yaitu :
• Host (gigi)
• Karbohidrat
• Mikroorganisme (faktor paling aktif)
• Waktu

Ke empat faktor ini harus ada, bila salah satu faktor tidak ada maka karies tidak terbentuk. Ini disebabkan keempat faktor ini merupakan lingkaran yang saling terkait, dengan karies ditengahnyaBentuk anatomis gigi sulung dan letaknya pada lekung gigi menentukan kerentanannya terhadap serangan karies. Gigi molar jauh lebihrentan terhadap karies dibandingkan gigi lain. Hasil penelitian menunjukkan gigimolar satu tetap merupakan gigi yang mudah terserang karies dengan presentase 66 – 88 % diantara semua gigi pada anak-anak.

No comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

 

Rainbow Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea