Sunday, January 1, 2012

Taman Kanak-kanak Binatang

Posted by Devy Ratriana Amiati at 2:06 AM

Guru    : “Assalamu’alaikum warrohmatullahi wabarrokatuh. Selamat pagi anak-anak!”
Siswa   :”Wa’alaikumsalam warrohmatullahi wabarrokatuh. Selamat pagi Bu”
Guru    :”Alhamdulillah... hari ini pelajarannya apa anak-anak?”
Siswa   :”Menggambar, Bu”
Guru    :”Pinter... ayo di buka buku gambarnya!”
            Siswa pun membuka tasnya dan mencari buku gambarnya masing-masing serta tak lupa crayon dn beberapa alat warna lainnya.
Guru    :”Sebelum kita memulai pelajaran ibu absen dulu. Kodok”
Kodok :”Saya Bu Guru!”
Guru    :”Ulat”
Ulat     :”Saya hadir!”
Guru    :”Cacing tanah”
Cacing :”Hadir Bu!”
Guru    :”Tikus, kelinci, alhamdulillah hadir ya!” Langsung mengambsen karena Tikus dan kelinci adalah siswa paling disiplin
Guru    :”Burung Emprit!”
            Semua siswa di kelas terdiam, karena tidak ada yang tau kemana Emprit pergi.
Guru    :”Burung Emprit!” Bu Guru mengulangi pengabsenan, namun tetap saja tidak ada respon karena Burung emprit memang belum datang. Tiba-tiba........
Kelinci :”Bu.. itu Emprit!” tunjuk kelinci yang enoleh pada jendela
Emprit :”Cit.. cit.. cit....” suara burung emprit dari kejauhan
            Tiba...tiba.....
            “Bruuuuuuuuuuuoooooooooooooooookkkkkkk........ Innalillahi....” Suara yang diiringi teriakan burung emprit dari luar kelas. Langsunglah bu Guru berlari keluar yang kemudian diikuti anak-anak hewan untuk melihat tragedi yang menimpa burung emkejadian di luarprit.
Guru    :”Astagfirullahal’adzim.. Emprit...” teriak bu Guru seraya membangunkan Burung Emprit yang terpeleset masuk tong sampah.
Emprit :”Hiks.. hiks.. hikss.. sakit Bu!” sambil menunjuk kaki kanannya yang sedikit lecet
Guru    :”Tikus, ambil antiseptik dan kapas di kotak P3K”
Tikus   :”Siap!” sambil berlari mengambil anti septik yang kemudian langsung diberikan pada Bu Guru untuk diobatkan pada luka Burung Emprit. Dan siswa pun menuju kelas kembali dengan Burung Emprit yang di sokong.
Guru    :”Ayo disiapkan peralatan gambarnya!” perintah Bu Guru
Emprit :”Bu Guru!” sambil mengangkat tangan
Guru    :”Iya Emprit?”
Emprit :”Kemarin itu ada PR puisi!”
Guru    :”Oh... coba ibu buka jurnal dulu” sambil membuka,”Oh iya, PR nya sudah anak-anak?”
Siswa   :”Sudah Bu Guru” serempak
Guru    :”Kalau begitu coba Burung Emprit membacakan puisi yang dibuat kemarin!”
Emprit :”Saya Bu?”
Guru    :”Iya, kamu sayang!”
Emprit :” Bulu-bulu terbang melambai
Berterbangan membelai sepotong kisah
Kisah yang tertulis tanpa tinta
Terlintas manis namun masih dalam mihrab
Sebuah kisah yang tak dapat ditafsirkan
karena Sang Tuhan belum memberi rambu
Pelukis manis hanya mampu mencorat-coret
Dalam kertas semu tak berwujud
Suara muncul dari langit,”Kenapa kau tak juga mencari?”
Pelukis menjawab,”Belum saatnya ku mencari”
Suara itu pun kembali muncul,”Apa kau tak takut?”
Pelukis,”Untuk kali ini tak ada yang perlu ditakuti”
Suara itu menyahut,”Wuih.. sombong sekali kau ini!”
Pelukis menjawab,”Yang bisa aku lakukan hanya berdo’a, diiringi keyakinan!”
Suara,”Kau tak takut jatuh lagi?”
Pelukis,”Tidak, karena untuk kali ini tak kan ku biarkan hati ku liar!”
Suara,”Heh.. terserah kau!”
Pelukis,”Cukup Allah yang kan menjaga kami”
Dan pembicaraan itu berhenti
Tanpa meninggalkan jejak di langit
            Semua siswa terdiam karena binggung dengan puisi sekaligus cerpen yang dibuat Burung Emprit..
Guru    :”Hmm... bisa dijelaskan, Sayang apa maksutnya!” Bu Guru pun juga tidak begitu memahami isi puisi campur cerpen karya Burung Emprit
Emprit :”Kisah tersebut mengajarkan agar kita tidak terburu-buru melangkah dan mengambil kesimpulan terhadap apa yang kita sukai meski apa yang kita sukai ada di depan mata. Karena bisa saja itu adalah kail yang dipasangi umpan, dan ketika kita maju segera memakannya ternyata kita malah terjebak.
Ulat     :”Lalu kalau kita sudah sangat lapar bagaimana, Emprit?”
Emprit :”Hehe.. selalu berhati-hati dan berdo’a, semoga Allah selalu memberi kita sesuatu yang halal lagi toyib. Termasuk diberi fikiran cemerlang dalam mengambil langkah terhadap sesuatu yang masih dalam kotak rahasiaNya”

0 comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

Sunday, January 1, 2012

Taman Kanak-kanak Binatang


Guru    : “Assalamu’alaikum warrohmatullahi wabarrokatuh. Selamat pagi anak-anak!”
Siswa   :”Wa’alaikumsalam warrohmatullahi wabarrokatuh. Selamat pagi Bu”
Guru    :”Alhamdulillah... hari ini pelajarannya apa anak-anak?”
Siswa   :”Menggambar, Bu”
Guru    :”Pinter... ayo di buka buku gambarnya!”
            Siswa pun membuka tasnya dan mencari buku gambarnya masing-masing serta tak lupa crayon dn beberapa alat warna lainnya.
Guru    :”Sebelum kita memulai pelajaran ibu absen dulu. Kodok”
Kodok :”Saya Bu Guru!”
Guru    :”Ulat”
Ulat     :”Saya hadir!”
Guru    :”Cacing tanah”
Cacing :”Hadir Bu!”
Guru    :”Tikus, kelinci, alhamdulillah hadir ya!” Langsung mengambsen karena Tikus dan kelinci adalah siswa paling disiplin
Guru    :”Burung Emprit!”
            Semua siswa di kelas terdiam, karena tidak ada yang tau kemana Emprit pergi.
Guru    :”Burung Emprit!” Bu Guru mengulangi pengabsenan, namun tetap saja tidak ada respon karena Burung emprit memang belum datang. Tiba-tiba........
Kelinci :”Bu.. itu Emprit!” tunjuk kelinci yang enoleh pada jendela
Emprit :”Cit.. cit.. cit....” suara burung emprit dari kejauhan
            Tiba...tiba.....
            “Bruuuuuuuuuuuoooooooooooooooookkkkkkk........ Innalillahi....” Suara yang diiringi teriakan burung emprit dari luar kelas. Langsunglah bu Guru berlari keluar yang kemudian diikuti anak-anak hewan untuk melihat tragedi yang menimpa burung emkejadian di luarprit.
Guru    :”Astagfirullahal’adzim.. Emprit...” teriak bu Guru seraya membangunkan Burung Emprit yang terpeleset masuk tong sampah.
Emprit :”Hiks.. hiks.. hikss.. sakit Bu!” sambil menunjuk kaki kanannya yang sedikit lecet
Guru    :”Tikus, ambil antiseptik dan kapas di kotak P3K”
Tikus   :”Siap!” sambil berlari mengambil anti septik yang kemudian langsung diberikan pada Bu Guru untuk diobatkan pada luka Burung Emprit. Dan siswa pun menuju kelas kembali dengan Burung Emprit yang di sokong.
Guru    :”Ayo disiapkan peralatan gambarnya!” perintah Bu Guru
Emprit :”Bu Guru!” sambil mengangkat tangan
Guru    :”Iya Emprit?”
Emprit :”Kemarin itu ada PR puisi!”
Guru    :”Oh... coba ibu buka jurnal dulu” sambil membuka,”Oh iya, PR nya sudah anak-anak?”
Siswa   :”Sudah Bu Guru” serempak
Guru    :”Kalau begitu coba Burung Emprit membacakan puisi yang dibuat kemarin!”
Emprit :”Saya Bu?”
Guru    :”Iya, kamu sayang!”
Emprit :” Bulu-bulu terbang melambai
Berterbangan membelai sepotong kisah
Kisah yang tertulis tanpa tinta
Terlintas manis namun masih dalam mihrab
Sebuah kisah yang tak dapat ditafsirkan
karena Sang Tuhan belum memberi rambu
Pelukis manis hanya mampu mencorat-coret
Dalam kertas semu tak berwujud
Suara muncul dari langit,”Kenapa kau tak juga mencari?”
Pelukis menjawab,”Belum saatnya ku mencari”
Suara itu pun kembali muncul,”Apa kau tak takut?”
Pelukis,”Untuk kali ini tak ada yang perlu ditakuti”
Suara itu menyahut,”Wuih.. sombong sekali kau ini!”
Pelukis menjawab,”Yang bisa aku lakukan hanya berdo’a, diiringi keyakinan!”
Suara,”Kau tak takut jatuh lagi?”
Pelukis,”Tidak, karena untuk kali ini tak kan ku biarkan hati ku liar!”
Suara,”Heh.. terserah kau!”
Pelukis,”Cukup Allah yang kan menjaga kami”
Dan pembicaraan itu berhenti
Tanpa meninggalkan jejak di langit
            Semua siswa terdiam karena binggung dengan puisi sekaligus cerpen yang dibuat Burung Emprit..
Guru    :”Hmm... bisa dijelaskan, Sayang apa maksutnya!” Bu Guru pun juga tidak begitu memahami isi puisi campur cerpen karya Burung Emprit
Emprit :”Kisah tersebut mengajarkan agar kita tidak terburu-buru melangkah dan mengambil kesimpulan terhadap apa yang kita sukai meski apa yang kita sukai ada di depan mata. Karena bisa saja itu adalah kail yang dipasangi umpan, dan ketika kita maju segera memakannya ternyata kita malah terjebak.
Ulat     :”Lalu kalau kita sudah sangat lapar bagaimana, Emprit?”
Emprit :”Hehe.. selalu berhati-hati dan berdo’a, semoga Allah selalu memberi kita sesuatu yang halal lagi toyib. Termasuk diberi fikiran cemerlang dalam mengambil langkah terhadap sesuatu yang masih dalam kotak rahasiaNya”

No comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum wr.wb

 

Rainbow Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea